Barabai (ANTARA) - Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menggelar mimbar sarasehan Kabupaten HST sebagai daerah penyangga pangan ibu kota negara, Rabu (11/3) di Barabai.
Sarasehan diikuti sejumlah Kelompok Tani dan Gapoktan yang ada di HST.
Sarasehan dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati HST Berry Nahdian Forqan yang dalam arahannya mengharapkan, mimbar sarasehan yang digelar KTNA dapat memberikan masukan bagi Pemerintah Daerah untuk membuat kebijakan di bidang pertanian, di mana saat ini lahan pertanian cenderung berkurang.
Selanjutnya, beliau mengatakan dalam menyambut Ibu Kota baru di Kalimantan Timur ke depan, HST dipersiapkan akan menjadi salah satu penyokong produksi pertanian terbesar dalam hal ketersediaan pangan.
Hal ini berarti bahwa sektor pertanian mempunyai arti strategis dalam mengatasi pengangguran di daerah, hingga akan memberikan dampak langsung terhadap perekonomian daerah.
Dengan adanya kegiatan dan wadah KTNA ini, diharapkan dapat lebih memberi manfaat dan arah positif bagi pembangunan dan pembinaan kelompok tani.
Sebelumnya Ketua KTNA Kabupaten HST, M Saleh menjelaskan, mimbar sarasehan KTNA ini merupakan pertemuan petani dan Gapoktan serta stakeholder untuk menjaring aspirasi yang selanjutnya diberikan menjadi masukan kepada pemerintah dalam pembuatan kebijakan dalam pembangunan sektor pertanian.
"Kegiatan ini bertujuan untuk memahami keadaan dan masalah yang dihadapi dalam pembangunan pertanian di lapangan, serta untuk mencapai kesepakatan tentang pemecahan masalah - masalah dan penyusunan rencana kegiatan yang mencakup usaha tani nelayan serta kehidupan keluarganya," paparnya.
Disamping itu, tambah dia, juga bertujuan untuk mewujudkan hubungan timbal balik yang serasi antara Kelompok Tani dan Pemerintah dalam pelaksanaan pengawasan Pembangunan pertanian untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Kabupaten HST menjadi daerah penyangga pangan ibu Kota Negara
Kamis, 12 Maret 2020 11:23 WIB