Jakarta (ANTARA) - Andy Robertson menyatakan Liverpool tidak berpikir tentang memenangkan gelar juara Liga Premier sampai adanya kepastian secara matematika dan para pemain tetap bertekad mempertahankan mentalitas dalam setiap pertandingan mereka selanjutnya.
Kemenangan 2-0 atas Manchester United pada Minggu memperpanjang keunggulan mereka atas Manchester City yang berada di posisi kedua di puncak klasemen menjadi 16 poin dengan masih ada selisih satu pertandingan lagi untuk mereka mainkan.
Mereka hanya membutuhkan 10 kemenangan lagi, setelah memenangi 21 dari 22 pertandingan, untuk menjamin gelar juara pertama mereka dalam kurun waktu 30 tahun terakhir.
Baca juga: Klopp tidak larang suporter Liverpool
Fans di Anfield pada Minggu menyanyikan "Kami akan memenangkan liga" tetapi Robertson mengatakan para pemain belum merasa puas.
"Kami jelas ingin mengatakan ya, tetapi tidak," kata bek asal Skotlandia itu sebagaimana dilansir dari AFP.
"Anda bermain melawan rival yang telah memberikan perlawanan hebat selama bertahun-tahun dan para penggemar mungkin ingin sedikit memanasi tetapi kami tidak terbawa suasana."
"Sampai tanda juara itu ada di atas kepala kami, kami tidak percaya apa pun. Ya, keunggulannya adalah 16 poin tetapi kami tahu betapa sulitnya hal itu."
Baca juga: Manajer MU Solskjaer: jika saja ada sedikit sentuhan akhir berkualitas...
Liverpool akan bertandang ke Wolves pada hari Rabu di Liga Premier dan selanjutnya menjalani pertandingan melawan West Ham dan Southampton.
"Kami akan membiarkan saja orang lain mengatakan itu (mereka tidak akan kehilangan cukup poin untuk kehilangan gelar juaranya). Tetapi saya tidak berpikir dan siapa pun di ruang ganti percaya itu dan saya pikir Anda dapat melihatnya dengan setiap penampilan yang kami lakukan," kata Robertson.
"Kita bisa percaya begitu peluit akhir pertandingan itu terjadi."
Tim Jurgen Klopp ini belum pernah kalah dalam pertandingan liga sejak 3 Januari tahun lalu, melakoni 39 pertandingan.
"Kami terus berjalan, kami dalam performa yang baik sekarang, kami yakini itu."