Barabai (ANTARA) - Forum Komunikasi Pendidikan Inklusi (FKPI) kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menggelar workshop implementasi Pendidikan Inklusi guna memberikan perhatian lebih terhadap anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) dalam bersekolah, Senin (13/1) di Pendopo Bupati HST.
Ketua pelaksana, Drs Muhammad Hasan menyampaikan, kegiatan tersebut diikuti oleh para pengawas, Kepala sekolah dan guru pendamping dari tingkat SD hingga SMA sederajat se-Kabupaten HST sekitar 169 orang termasuk ABK yang melakukan persembahan acara sebelum pembukaan.
"Nara sumbernya adalah dari Dinas Pendidikan HST dengan penyampaian materi tentang Kebijakan pejabat terkait sekolah inklusi," katanya.
Selanjutnya yaitu materi tentang Asesmin akademik ABK oleh Dr Imam Yuwono dan materi Kurikulum sekolah inklusi oleh Dr H. Amka.
Bupati HST yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Administrasi dan Umum H Riduan menyampaikan, sekolah inklusi diharapkan dapat mengakomodasikan pendidikan bagi semua, terutama bagi anak -anak yang memiliki kebutuhan pendidikan khusus untuk memenuhi haknya dalam memperoleh pendidikan layaknya seperti anak-anak lain.
"Perlu kita ketahui, pada saat ini juga terdapat kebijakan dan program dari kemendiknas berupa pengembangan sekolah Inklusi, yakni menggabungkan anak normal dengan anak yang berkebutuhan khusus di sekolah umum," katanya.
Menurutnya, dengan terselenggaranya sistem pendidikan Inklusi di setiap tingkatan pendidikan, mudah-mudahan dapat mendorong terwujudnya partisipasi penuh difabel dalam kehidupan masyarakat.
"Kami berharap kepada bapak ibu sekalian agar dapat mengikuti worshop ini dengan serius dan perhatian, agar apa-apa yang menjadi program atau kebijakan terkait pendidikan Inklusi ini dapat ditetapkan di sekolah masing- masing," tuntasnya.