Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melakukan transaksi penjualan Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang asing dolar AS dan Euro (Global Bonds dan Euro Bonds) senilai Rp43 triliun secara bersamaan untuk pembiayaan pada awal tahun 2020.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan dalam pernyataan di Jakarta, Jumat, menyatakan transaksi ini melibatkan SUN Valas seri RI0230 sebesar 1,2 miliar dolar AS (sekitar Rp16,8 triliun) dengan tenor selama 10 tahun atau tanggal jatuh tempo pada 14 Februari 2030 dan tingkat kupon 2,85 persen.
Kemudian seri RI0250 sebesar 0,8 miliar dolar AS (Rp11,2 triliun) dengan tenor selama 30 tahun atau tanggal jatuh tempo 14 Februari 2050 dan tingkat kupon 3,5 persen.
Selain itu, seri RIEUR0227 senilai 1 miliar Euro (Rp15 triliun) dengan tenor tujuh tahun atau tanggal jatuh tempo 14 Februari 2027 dan tingkat kupon 0,9 persen.
Penerbitan SUN dual currency pada 14 Januari 2020 ini memperoleh peringkat Baa2 dari Moody’s, BBB dari Standard & Poor’s, dan BBB dari Fitch serta dilaksanakan pemerintah dengan memanfaatkan kondisi pasar keuangan yang relatif stabil serta sentimen yang kuat dari investor di awal tahun.
Pemerintah juga berhasil memperoleh kupon terendah sepanjang sejarah di pasar penerbitan SUN dalam mata uang dolar AS dan Euro di tengah penguatan suku bunga dan credit spread di AS setelah pengumuman kesepakatan tahap pertama antara AS dan China pada Desember 2019.
Penerbitan SUN ini menggunakan format SEC-Registered Shelf yang kelima kalinya untuk SUN berdenominasi dolar AS dan keempat kalinya untuk SUN dalam denominasi Euro yang menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan likuiditas pasar surat berharga baik bagi investor Amerika Serikat, Eropa, maupun global.
Penerbitan ketiga seri SUN ini akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange. Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah Citigroup, Deutsche Bank, Goldman Sachs, Mandiri Securities, dan Societe Generale, dengan co-Managers adalah PT Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia.