Amuntai (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, mewaspadai peningkatan jumlah pasien penyakit Demam Berdarag Dengue (DBD) di awal 2020 di mana sudah sebanyak delapan orang yang terjangkit virus yang ditularkan melalui nyamuk Aides Aigepty ini.
Kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Masbudianto di Amuntai, Jum'at mengatakan, sebanyak delapan orang telah terjangkit DBD padahal bulan sebelumnya hanya sebanyak lima orang.
"Kita melakukan promosi kesehatan terkait DBD semakin ditingkatkan melalui semua Puskesmas dan akan menerbitkan surat edaran bupati ke masyarakat untuk mencegah mewabahnya penyakit DBD," ujar Masbudianto.
Masbudianto mengatakan, pengasapan atau fogging sudah dilakukan ditujuh desa dan kelurahan dimana ditemukan kasus DBD bahkan pengasapan dilakukan hingga menjelang malam seperti yang dilakukan di kelurahan Murung Sari Rt.01.
Warga terpaksa keluar rumah padahal azan telah berkumandang, karena petugas fogging masih bekerja melakukan pengasapan.
Disampaikan, desa yang dilaporkan terjadi kasus DBD di awal Januari ini adalah Desa Kembang Kuning, Kandang Halang, Bajawit, Palimbangan, Desa Banjang, Rintisan dan Kelurahan Murung Sari, setiap desa dilaporkan satu kasus kecuali Murung Sari sebanyak tiga kasus.
Masbudianto mengingatkan bahwa fogging hanya membunuh nyamuk desa, maka jika masyarakat tidak melakukan upaya pencegahan 3M Plus maka dalam waktu 2 hingga 3 hari jentik nyamuk akan berubah menjadi nyamuk dewasa.
Ia menduga terjadinya peningkatan kasus DBD dikarenakan mulai musim hujan, sehingga vektor nyamuk penular mulai meningkat. Budi menghimbau masyarakat agar melakukan kebersihan lingkungan, mengubur wadah-wadah yang bisa menjadi penampungan air disekitar lingkungan yang tidak terpakai, seperti kaleng dan ban bekas.
"Bak penampungan air di kamar mandi dan wc juga harus sering dikuras dan dibersihkan agar tidak ada tempat bagi jentik nyamuk Aides Aigepty untuk berkembang biak," pungkasnya.