Marabahan (ANTARA) - Bupati Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan Hj Noormiliyani AS kembali menerima penghargaan tingkat nasional dari Kementerian Perdagangan (Mendag).
Penghargaan diserahkan langsung Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Pendopo Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Kamis (5/12) itu sebagai bentuk apresiasi atas peran aktif dalam mengimplementasikan Sistem Resi Gudang (SRG).
Hanya ada lima kabupaten yang menerima penghargaan tersebut yakni Kabupaten Barito Kuala, Wonogiri, Grobogan, Cianjur dan Aceh Tengah.
“Saya memberi apresiasi dan penghargaan kepada bupati yang berhasil mengimplementasikan SRG di daerahnya. Penghargaan ini diberikan terhadap mereka yang sukses membuat program kerja pemerintah daerah untuk mengembangkan SRG berkelanjutan dan berinovasi dalam pemasaran hasil pertanian,” ujar Agus Suparmanto.
Mendag menerangkan, sistem resi gudang diterapkan dengan landasan Undang-Undang No. 9/2006 dan diubah dengan Undang-Undang No.9/2011, dimana petani dapat menitipkan hasil panennya pada pengelola gudang dengan resi sebagai bukti dan Resi gudang yang berperan sebagai bukti kepemilikan dapat diperdagangkan atau digadaikan.
Di Batola SRG dikelola Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) bekerjasama dengan Bank Kalsel sebagai penjamin pinjaman dengan resi gudang sebagai jaminan.
Sementara, Bupati Batola Noormiliyani merasa bangga dan berbahagia atas penghargaan yang diberikan. Ia mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada masyarakat, khususnya para petani yang mempercayakan resi gudang untuk penyimpanan hasil-hasil pertanian seperti padi.
Noormiliyani berharap, ke depan pemanfaatan SRG dapat lebih maksimal agar bermanfaat dalam membantu keuangan petani yang memerlukan modal atau kebutuhan mendesak lainnya.
“Kedepan sosialisasi harus lebih gencar, agar para petani dapat memahami keuntungan dari keberadaan SRG sehingga semakin berminat untuk melakukan penyimpanan hasil-hasil pertanian di gudang SRG,” ucap mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel tersebut.
Kendati baru memiliki dua gudang SRG yaitu di Mandastana dan Anjir Muara, sebut dia, namun Kementerian Perdagangan menilai penggunaan sistem resi gudang di Batola berjalan lancar dengan tunggakan nol persen.
Gudang SRG Mandastana yang telah berfungsi sejak 2009, terang dia, berkapasitas 1.000 ton dan kini telah terisi 408 ton.
Pada 2019, papar dia, telah berfungsi pula gudang kedua di Anjir Serapat Kecamatan Anjir Muara dengan kapasitas 1500 ton dan sementara telah terpakai 15 ton dan akan disusul gudang baru di Kecamatan Cerbon.
Ditambahkan Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Batola Surono mengatakan, selain memperoleh asuransi kebakaran dan kebanjiran, plafon kreditnya bisa mencapai 70 persen dari nilai jumlah gabah yang disimpan.
“Resi gudang ini dapat dijaminkan dan akan cair dalam waktu satu hari di Bank Kalsel. Selain itu bunganya juga ringan yaitu hanya setengah persen,” paparnya.
Program SRG tersebut, jelas dia, merupakan upaya Pemda Batola dalam mensejahterakan petani melalui SRG resiko kerugian akibat banjir atau hama tikus saat penyimpanan dapat ditekan. Selain itu harga gabah yang anjlok akibat surplus juga bisa teratasi dengan menyimpan di gudang SRG.