Marabahan (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan Dinansyah mengharapkan, Festival Nanas Mekarsari untuk mendapatkan tanaman buah unggul dan mengangkat pamor buah lokal Batola.
Efek dominonya, ujar Dinansyah, jika Nanas tersebut semakin populer, maka penjualan akan meningkat dan pendapatan petani pun ikut meningkat.
Baca juga: Pj Bupati berharap SKPD lingkup Pemkab Batola lakukan perubahan kinerja
“Saya merasa sangat bersyukur dan memberikan apresiasi juga bangga dengan semangat dan keuletan warga dalam mengolah dan memanfaatkan potensi lahan," ujarnya, dalam siaran pers yang diterima Antara Kalsel di Batola, Minggu.
Menurut dia, perkebunan Nanas sangat memungkinkan untuk terus ditingkatkan, termasuk luas lahan garapannya, agar mengalami peningkatan dan berjaya di pasar nasional.
Dia menambahkan, salah satu tahapan yang ditempuh adalah, dengan penyediaan lahan khusus buah dan membenahi mata rantai produksi hingga pascapanen.
Baca juga: Dandim Batola: Kerja sama antarlembaga bukan pencitraan
Oleh karena itu, Dinansyah juga meminta agar produksi buah-buahan lokal di Batola dapat dikerjakan dan dikelola dengan baik.
“Selanjutnya, dalam kesempatan ini saya ingin mengajak para pelaku usaha dan usaha kecil menengah bergerak di bidang perdagangan buah untuk berbenah. Sebab, di era persaingan seperti sekarang ini, produksi buah lokal haruslah diarahkan untuk dapat menjangkau pasar global,” tambahnya
Festival Nanas Mekarsari, digelar di lapangan Hardoko Anwar, pada Sabtu, dibuka langsung oleh Penjabat Bupati Batola Dinansyah.
Perayaan Pesta Nanas menjadi rangkaian memperingati hari jadi ke-38 Kecamatan Mekarsari dan momentum tersebut juga memberikan hiburan bagi masyarakat sekitar.
Kurang lebih 8.000 buah Nanas dibentuk seperti tugu monas untuk menandakan Monumen Nanas di Kecamatan Mekarsari dimaknai sebagai bentuk kesiapan warga menjadi penyokong Ibu Kota Nusantara (IKN) lewat pengembangan berbagai produk dari pertanian salah satunya Nanas.
Baca juga: Sekda Batola: MPC merupakan upaya KPK-RI mendorong pencegahan korupsi