Banjarbaru (ANTARA) - Pengelolaan kearsipan di Kalimantan Selatan berdasarkan evaluasi dan pengawasan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) masuk kategori cukup setelah sebelumnya berada di kategori kurang bahkan buruk.
Sekretaris Utama ANRI Sumrahyadi di Banjarbaru, Selasa mengatakan, kategori kearsipan Kalsel meningkat dari kategori buruk pada 2016 hingga kemudian naik menjadi kurang lalu masuk cukup.
"Sistem kearsipan Kalsel sudah semakin baik karena sudah terjadi peningkatan menjadi kategori cukup," ujarnya usai pembukaan sosialisasi Gerakan Nasional Sadar dan Tertib Arsip yang diikuti ratusan peserta.
Ia mengatakan, pengelolaan sistem kearsipan terbagi lima kategori yakni sangat baik, baik, kurang, cukup serta buruk dan Kalsel pada 2016 sempat masuk kategori buruk namun sudah berangsur membaik memasuki 2019.
Dijelaskan, penyebab diberikannya kategori “buruk” karena beberapa hal yang belum lengkap baik dari segi sistem, sarana prasarana, sumber daya manusia dan sebagainya yang semestinya dilengkapi.
"Hasil penilaian digolongkan dalam lima kategori dan diketahui beberapa poin ada yang mengurangi penilaian diantaranya dari segi sistem atau instrumen masih banyak yang belum lengkap," ungkapnya.
Disebutkan, komponen yang menjadi penilaian seperti instrumen dan sistem pengelolaan arsip dengan penilaian menyangkut tata naskah dinas, klasifikasi, jadwal retensi arsip dan klasifikasi keamanan akses.
"Jadi kategori buruk itu artinya belum melengkapi beberapa poin termasuk dari segi kelembagaan. Statusnya belum jelas atau belum berfungsi juga gedungnya belum ada tempat penyimpanan," kata dia.
Dikatakan, penilaian lainnya adalah dari segi record center atau pusat arsip inaktif pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan jumlah arsiparis masih kurang dibandingkan dengan jumlah SKPD.
"Makanya, hasil penilaian kami waktu pertama kali di evaluasi pada tahun 2016 masih buruk. Lalu 2017 ada peningkatan dan sekarang sudah cukup namun intinya Kalsel harus terus meningkatkan," pesannya.
Diharapkan, Gerakan Nasional Sadar Arsip yang terus disosialisasikan di seluruh Indonesia termasuk Kalsel mampu menjadi langkah awal bagi ANRI melakukan pembinaan lebih intensif lagi.
"Kami berharap Kalsel bisa sama dengan lembaga pemerintahan di Pulau Jawa dari segi pengelolaan arsipnya karena posisi pada kategori “cukup” itu masih di bawah Jawa," ujarnya.
Asisten I Bidang Pemerintahan Setdaprov Kalsel Siswansyah mengatakan pengelolaan arsip diupayakan dengan tertib dan rapi sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan, sudah tersedia.
"Arsip akan dikelola dengan tertib sehingga jika dipergunakan sekarang atau kedepan, arsip dapat ditemukan dan dicari dengan mudah dan arsip akan memudahkan pelaksanaan kebijakan selanjutnya," ujarnya.
Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel dihadiri ratusan peserta dari kabupaten/kota, perwakilan partai politik dan ormas dan undangan lainnya.
Acara yang dilaksanakan di sebuah hotel itu dihadiri pejabat ANRI, dan pejabat Setdaprov Kalsel, Kepala Dispersip Kalsel Nurliani Djardie dan pihak terkait lainnya yang mengikuti sosialisasi tersebut.
Pengelolaan kearsipan Kalsel kategori "cukup"
Selasa, 19 November 2019 20:49 WIB
Kami berharap Kalsel bisa sama dengan lembaga pemerintahan di Pulau Jawa dari segi pengelolaan arsipnya karena posisi pada kategori “cukup” itu masih di bawah Jawa