Tanjung (ANTARA) - Para pembudidaya ikan di kawasan Kadaman Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong terpaksa menghentikan usahanya karena terkendala modal.
Dampaknya satu tahun lebih ratusan kolam ikan di kawasan ini tidak beroperasi alias terlantar karena dibiarkan para pemiliknya.
"Selain terkendala modal, terbatasnya pasokan air di Kadaman menyebabkan pembudidaya menghentikan usahanya," jelas Kepala Seksi Perikanan Rahmani.
Dari ratusan kolam hanya sekitar 10 kolam yang masih beroperasi dengan memproduksi jenis ikan lokal seperti nila, patin dan lele.
Rahmani mengatakan kondisi ini juga dipengaruhi kurang seriusnya para pembudidaya untuk mengembangkan usaha perikanannya mengingat lokasi kolam yang cukup jauh dari permukiman.
Salah satu pembudidaya ikan Irhami mengakui kondisi tersebut dan banyak warga Kadaman yang beralih profesi menjadi petani karet dibanding mengelola ikan kolam.
Sejak 2014 ungkap Irhami ada ratusan pembudidaya ikan kolam yang aktif di Kadaman dengan dukungan permodalan dari Dinas Perikanan setempat.
"Sekarang pembudidaya banyak menjadi petani karet karena kurangnya modal untuk kelola kolam ikan," jelas Irhami.
Data di Dinas Perikanan setempat produksi ikan kolam mencapai 6.755 ton, keramba 6.273 ton dan minapadi 64,4 ton.