Kepala Bidang Perlindungan, Dinas Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan Tabalong, Kalimantan Selatan Ir Suharyadi MP mengatakan penyakit rabies masih mengancam Bumi Saraba Kawa menyusul ditemukannya satu kasus rabies di Desa Warukin Kecamatan Tanta.
Karena itu Tabalong tergolong daerah endemis rabies seiring masih tingginya populasi anjing liar di sejumlah kecamatan diantaranya Kecamatan Upau, Murung Pudak dan Harui.
"Rabies memang masih mengancam karena ditemukannya satu kasus positif rabies di Desa Warukin dan kegiatan eliminasi atau pemusnahan sudah kita laksanakan termasuk vaksinasi," jelas Suharyadi.
Masyarakat diimbau waspada khususnya di wilayah yang populasi anjing liar cukup banyak namun Distanakkan tetap menggiatkan penyuluhan terkait penyakit yang lebih dikenal dengan anjing gila.
"Penyakit anjing gila merupakan penyakit hewan yang dapat menular ke manusia dan bisa menyebabkan kematian karena itu para pemilik anjing bisa bekerja sama dan memahami benar cara memelihara anjing yang baik," tambahnya.
Terpisah drh Budi Hariyatno mengatakan telah memvaksinasi puluhan anjing di Kecamatan Jaro, Upau, Haruai, Tanta dan Tanjung guna meminimalkan penyebaran rabies.
Melalui kegiatan vaksinasi, Distanakkan Tabalong berhasil menekan angka kasus rabies dari sebelumnya mencapai delapan sampel pada 2008 menjadi satu sampel pada 2009 dan 2010.
Selain menangani kasus rabies, bidang perlindungan juga melakukan pencegahan penyakit ternak dan unggas seperti flu burung dan antraks.
"Saat ini Tabalong masih bebas antraks sedangkan flu burung dan penyakit ikan seperti KHV masih kita temukan di sejumlah kecamatan," jelas Suharyadi lagi.(mia/A)
Rabies Masih Ancam Tabalong
Jumat, 25 Februari 2011 18:37 WIB