Banjarbaru (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin mengingatkan ancaman cuaca ekstrem, seperti hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang di masa transisi saat ini.
"Kalimantan Selatan masih berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di sejumlah wilayah," kata Staf Prakirawan pada Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin, Uli Mahanani di Banjarbaru, Sabtu.
Uli menjelaskan, adanya pergeseran gerak semu matahari yang berpindah dari bumi belahan utara (BBU) ke bumi belahan selatan (BBS) mengakibatkan adanya musim transisi dari kemarau ke musim hujan.
Baca juga: BMKG sebut tidak ada indikasi El Nino pada 2020
Pada masa transisi atau peralihan tersebut, kata dia, cuaca cenderung mengalami perubahan yang cepat dari panas terik kemudian turun hujan.
Pada masa transisi saat ini, hujan yang banyak terjadi adalah hujan dihasilkan oleh awan-awan konvektif, seperti Cumulonimbus, yang umumnya memiliki intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir serta angin kencang berdurasi singkat.
"Petir lebih sering terjadi karena udara masih cukup panas dan kelembapan lapisan atas mulai tinggi, sehingga proses pertumbuhan awan konvektif, seperti Cumulonimbus semakin aktif pula," ujarnya..
Untuk prakiraan cuaca secara umum per harinya, tambah dia, pada pagi hari udara cenderung kabut, atau bisa hujan hingga berawan.
Sementara di siang hari terjadi hujan lokal. Kemudian malam hari hujan dan berawan, sedangkan dini hari kabut dan cerah berawan dengan suhu rata-rata dari 22 hingga 34 derajat Celsius serta kelembaban 50-95 persen.
"Potensi kebakaran hutan dan lahan juga masih bisa terjadi. Hal itu ditandai adanya titik panas yang masih muncul, terutama di Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Tanah Bumbu. Sepanjang Sabtu siang, terdapat 29 titik panas di Kalsel," kata Uli.
Baca juga: BNPB, BMKG install four seismographs in Maluku
Baca juga: Gempa magnitudo 5,9 di Enggano-Bengkulu