New York (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street lebih tinggi pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena investor mencerna sejumlah laporan laba perusahaan kuartal ketiga, termasuk dari Intel dan Amazon, serta data sentimen konsumen AS terbaru.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 152,53 poin atau 0,57 persen, menjadi berakhir di 26.958,06 poin. Indeks S&P 500 bertambah 12,26 poin atau 0,41 persen, menjadi ditutup 3.022,55 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir naik 57,32 poin atau 0,70 persen, menjadi 8.243,12 poin.
Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih tinggi di sekitar penutupan pasar, dengan sektor teknologi informasi naik 1,2 persen, memimpin keuntungan sektoral.
Mayoritas dari 30 saham-saham unggulan atau blue-chips di Dow memperpanjang kenaikan di sekitar bel penutupan, dengan saham Caterpillar melonjak 4,39 persen, di antara yang berkinerja terbaik.
Saham Intel melonjak 8,10 persen, setelah perusahaan membukukan laba kuartalan yang mengalahkan ekspektasi pasar. Perusahaan juga melaporkan pedoman kuartal keempat yang lebih kuat dari perkiraan.
Saham Amazon turun 1,09 persen, setelah raksasa e-commerce melaporkan laba kuartalan yang jauh dari perkiraan analis, di antaranya laba bersih merosot 26 persen secara tahun ke tahun.
Sentimen investor juga diredam oleh pedoman pendapatan kuartal keempat perusahaan, yang ditetapkan dalam kisaran 80-86,5 miliar dolar AS, jatuh jauh di bawah ekspektasi pasar dan menunjuk ke musim belanja liburan yang lemah di toko.
Sejauh ini, lebih dari 38 persen perusahaan S&P 500 telah merilis laba kuartal ketiga, di mana 78 persen melaporkan hasil di atas perkiraan para analis, CNBC mengatakan mengutip FactSet.
Di sisi ekonomi, indeks sentimen akhir Universitas Michigan naik menjadi 95,5 dari 93,2 pada September, universitas mengatakan pada Jumat (25/10/2019) dalam survei konsumen.
"Berbagai sumber ketidakpastian akan membuat konsumen fokus pada potensi ancaman terhadap optimisme mereka yang berlaku, dengan ancaman paling kritis yang secara signifikan dapat mengurangi lapangan pekerjaan dan prospek pendapatan mereka," kata Richard Curtin, kepala ekonom survei konsumen.