Banjarmasin (ANTARA) - Memasuki masa tua, setiap orang tentunya memiliki keinginan untuk terus beraktivitas, utamanya yang memberikan manfaat bagi orang banyak.
Dra Hj Saidah M.Pd yang sudah menjalani masa pensiun di Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan salah seorang yang memiliki jiwa tersebut, yakni, mengabdi dibidang pendidikan kemasyarakatan.
Perempuan kelahiran Negara (Hulu Sungai Selatan) 24 Juli 1958 tersebut mendirikan Yayasan pendidikan Riyadhus Su'ada di Jalan Suka Maju, Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalsel.
Yayasan yang dikelolanya sejak tahun 2011 ini tidak hanya bergerak di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), tapi ada kursus menjahit dan majelis ta'lim.
Alumni S1 FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin tersebut mengaku memiliki cerita hingga termotivasi membangun yayasan pendidikan tersebut, yakni ketika masih bertugas sebagai abdi negara untuk pendidikan keorangtuaan (Parenting) di PAUD.
"Saat kita keliling-keliling ke PAUD-PAUD, kita menemui lembaga PAUD hanya disebuah bangunan tipe 36, dan bisa beraktivitas normal," paparnya.
Dari melihat itu, lanjut Hj Saidah yang juga mengenyam pendidikan S2 di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tersebut, dirinya tergugah untuk membangun yayasan pendidikan serupa, karena ada memiliki lahan yang siap.
"Orang bisa dengan bangunan sebegitu cukup kecil, kenapa kita tidak, ada lahan cukup luas yang saya miliki, Bismillah, saya bertekad membangun untuk mengabdi di dunia pendidikan," tuturnya.
Apalagi pengalamannya menjadi Asesor BAN PAUD & PNF (Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak usia dini dan Pendidikan Non Formal), tentunya sudah tahu standar mutu pelayanan kegiatan PAUD & PNF yg di harapkan
Agar peran yayasan yang didirikannya ini tidak hanya untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), maka dikembangkan juga kursus menjahit diselingi dengan praktek membuat kue bagi orangtua peserta didik
Melebar lagi untuk pendidikan yang mengarah kepada akhirat, tutur Hj Saidah, dikembangkan lagi ada majelis ta'lim.
"Untuk majelis ta'lim, kita ngaji tafsir Qur'an, pendidiknya dari guru-guru di pesantren," ujar Hj Saidah yang juga aktif di Organisasi Muslimah Nahdatul Ulama (NU) Kota Banjarmasin tersebut.
Menurutnya, pengajian tersebut bersifat umum bagi warga masyarakat daerah tersebut, sehingga ajaran agama sesuai kitab suci Al-Qur'an lebih membumi.
Upaya untuk terus mencintai Al-Qur'an harus terus pula diusahakan, diantaranya memperjari makna yang terkandung di dalamnya, yakni, sebagai pegangan hidup.
"Kita berharap langkah pengabdian ini bisa selalu ikhlas dilakukan, dan tentunya terus Istiqomah," pungkasnya.