Banjarbaru (ANTARA) - Direktur Bina Ketahanan Remaja (BKR) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Eka Sulistiya Ediningsih menyatakan dirinya yakin saat ini remaja Indonesia khususnya yang tergabung dalam Duta Generasi Berencana (GenRe) mampu mengukur diri kapan saatnya mereka akan menikah.
Hal itu diutarakannya saat melihat langsung para utusan Duta GenRe dari seluruh Provisi yang hadir mengikuti kegiatan GenRe Edu Camp 2019 yang dilaksanakan selama lima hari dari tanggal 3-7 Juli 2019 di Aula Asrama Haji Banjarbaru Kalimantan Selatan, Jumat.
"Mereka ini merupakan generasi-generasi pilihan terbaik di tiap-tiap provinsi. Dengan melihat semangat dan kepintaran duta-duta GenRe ini, saya yakin mampu melakukan edukasi bagi remaja lainnya dalam merencanakan kehidupannya sebagai remaja GenRe yang memiliki masa depan dan membawa bangsa dan negara ini ke arah yang lebih baik," katanya.
Baca juga: Kalsel tercatat di Muri terbanyak bagikan KIA pada Pramuka
Namun demikian, ia mengatakan, kegiatan GenRe Edu Camp itu sendiri dalam rangka menguatkan dengan berbagai masukan edukasi terkait pembangunan remaja yang benar-benar terencana, yang diawali dengan lomba-lomba dan penyampaian materi-materi tentang, persiapan remaja yang baik, bahaya seks bebas, kesehatan reproduksi, pernikahan dini dan lain sebagainya.
"Penyampaian materi sengaja diberikan melalui permainan yang ceria namun tidak mengurangi isi edukasi yang ingin kami sampaikan. Dengan cara ramah remaja dalam bentuk Edu Camp. Di sini ada cafetarian GenRe yang juga disiapkan, kemudian ada menu pubertas, menu kesehatan reproduksi remaja dan menu persiapan kehidupan bagi remaja," katanya.
Ia menambahkan para peserta Edu Camp 2019 ini tidak habis disini tetapi akan diberikan tugas sampai dengan Harganas tahun yang akan datang. Kemudian pada Harganas berikutnya akan dievaluasi bagaimana mengimplementasikan ilmu dan komitmen yang didapat para peserta untuk dilaksanakan di masyarakat sebagai agen of Change GenRe.
"Isu yang diangkat dan diskusikan dalam Edu Camp 2019 yaitu sekolah, kuliah, sarjana, kerja dan baru kawin. Dalam bahasa banjarnya, sakulah, kuliah, sarjana, bagawi dan hanyar kawin," katanya.
Pada momen ini selain pernikahan dini juga berdiskusi dan menyepakati bagaimana para Duta Genre ini sebagai Agen of Change agar dapat menularkan ilmu-ilmunya serta menyebarkan virus-virus GenRe ke masyrakat luas tanpa dibatasi oleh ruang, waktu dan anggaran.
“Misalnya anak Banjarmasin bisa mengedukasi para remaja di daerah lain melalui media informasi atau informasi teknologi dan melalui media sosial yang mereka punya. Di sini mereka bertekad untuk bagaimana mengoptimalkan potensi medsos, akun dan teknologi informasi yang mereka punya untuk menyebarkan virus-virus pembangunan GenRe,” katanya.
Baca juga: H Achmad Fikry terima tanda kehormatan Satyalancana Pembangunan