Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan Yusuf Effendi mengatakan wacana penetapan zonasi guru sekolah di Kalimantan Selatan menunggu penetapan dan petunjuk teknis dari pemerintah pusat.
Menurut Yusuf di Banjarmasin, Minggu, sesuai ketentuan, zonasi guru bertujuan untuk pemerataan guru di sekolah sesuai zonanya.
Jadi bila dalam satu zona, ada sekolah yang kekurangan guru dan ada sekolah lainnya, kelebihan guru, maka guru di sekolah yang berlebih akan dipindah ke sekolah yang kekurangan.
"Jadi rencana pengaturan guru tersebut berlaku sesuai zona sekolah masing-masing, jadi tidak terjadi gejolak yang besar," katanya.
Misalnya, tidak mungkin guru di Banjarmasin, akan dikirim ke wilayah Kotabaru dan lainnya, karena itu sudah diluar zona.
Namun demikian, tambah dia, untuk pelaksanaannya, hingga kini pihaknya masih menunggu petunjuk teknis dari pusat, yang hingga kini belum ada.
Saat ini, jumlah guru SMA, SMK dan SLB sebanyak 5.300 orang. Sedangkan guru honorernya mencapai 5.534 orang.
"Jadi total guru SMA,SMK dan SLB menjadi sekitar 10.834 orang, jumlah tersebut telah sesuai dengan jumlah sekolah yang ada di seluruh kabupaten dan kota di Kalsel," katanya.
saat ini, jumlah SMA di Kalsel sebanyak 188 sekolah, SMK 123 dan SLB 21 sekolah.
Selama kepemimpinan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, sekolah SMA di Kalsel bertambah hingga tujuh sekolah, yang rata-rata berada di daerah terpencil.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Pemprov Kalsel, mengadakan halal bihalal dengan para guru di Kalsel.
Penerapan zonasi guru menunggu petunjuk teknis pusat
Minggu, 30 Juni 2019 20:09 WIB
Jadi rencana pengaturan guru tersebut berlaku sesuai zona sekolah masing-masing, jadi tidak terjadi gejolak yang besar