Jakarta (ANTARA) - Uruguay melumat Ekuador yang mengakhiri laga dengan sepuluh pemain, dengan kemenangan empat gol tanpa balas pada pertandingan kualifikasi Grup C Copa America 2019 yang dimainkan di Estadio Mineirao, Belo Horizonte, Brazil pada Senin pagi WIB.
Nicolas Lodeiro membuka keunggulan Uruguay saat pertandingan baru berlangsung enam menit. Penyerang PSG Edinson Cavani menggandakan keunggulan timnya pada menit ke-33 melalui sepakan salto, sebelum Luis Suarez menyumbang gol saat babak pertama tinggal menyisakan satu menit. Gol bunuh diri yang dilesakkan Arturo Mina pada menit ke-78 semakin menambah penderitaan Ekuador.
Hasil sempurna ini membawa Uruguay memuncaki klasemen sementara Grup C dengan tiga poin, sedangkan Ekuador berada di posisi juru kunci dengan nol poin. Dua tim lainnya di grup ini adalah Jepang dan Chile, yang akan bertanding besok.
Uruguay yang difavoritkan sebagian orang menjadi kampiun di Amerika Selatan tahun ini, menurunkan kekuatan penuh. Di lini depan, La Celeste kembali diperkuat penyerang Barcelona Suarez, yang melakukan penampilan perdananya sebagai pemain inti setelah menjalani operasi lutut pada akhir musim lalu.
Mendominasi sejak awal, Uruguay memecahkan kebuntuan saat pertandingan baru memasuki menit keenam. Diawali operan Luis Suarez terhadap Lodeiro, gelandang Seattle Sounders itu menguasai bola dengan dadanya sebelum mengangkat bola untuk membuka jalur tembakan, dan melepaskan sepakan kaki kiri ke sudut jauh.
Tertinggal satu gol, Ekuador berupa meladeni permainan Uruguay untuk mengukir gol penyama kedudukan. Namun, situasi mereka semakin sulit saat Jose Quinteros mendapat kartu merah dari wasit akibat menyikut Lodeiro pada menit ke-24. Wasit awalnya memberikan kartu kuning, namun memutuskan untuk mengusir sang pemain setelah melihat tayangan ulang.
Unggul jumlah pemain membuat Uruguay semakin leluasa menggempur pertahanan Ekuador. Cavani memiliki peluang bagus pada menit ke-31 namun sepakan tumitnya masih dapat diantisipasi kiper Alexander Dominguez.
Tetapi dua menit kemudian, ia benar-benar mencatatkan namanya di papan skor. Bola sundulan Lodeiro diteruskan Diego Godin dengan sundulan ke depan mulut gawang. Cavani yang tidak terkawal kemudian menyelesaikan peluang dengan melepaskan sepakan salto yang berbuah gol.
Suarez menutup babak pertama dengan gol yang lahir dari insting tajamnya. Diawali dari tendangan sudut, bola kemudian disundul Caceres ke tiang jauh gawang, selanjutnya Suarez menjadi pemain yang paling cepat menyambarnya.
Pada babak kedua, Uruguay mengendurkan tekanan dan menurunkan tempo permainan. Situasi ini sayangnya tidak dapat dimaksimalkan Ekuador untuk berupaya lebih banyak keluar menyerang.
Uruguay kemudian mengemas gol keempatnya pada menit ke-78 melalui gol bunuh diri Mina. Gol tersebut awalnya sempat tidak disahkan saat hakim garis mengangkat bendera karena menganggap Gaston Pereiro berada dalam posisi offside, dimana bola kemudian dikejar Mina yang membuat bola masuk ke dalam gawangnya sendiri.
Keunggulan besar yang dikantongi Uruguay dan situasi sebaliknya bagi Ekuador, membuat sisa jalannya pertandingan berjalan semakin lambat, sehingga meski wasit memberikan tambahan waktu empat menit, skor tetap bertahan 4-0 untuk keunggulan Uruguay.
Susunan pemain:
Uruguay (4-3-1-2): Fernando Muslera, Martin Caceres, Jose Gimenez, Diego Godin, Diego Laxalt, Nahitan Nandez (Gaston Pereiro 64'), Matias Vecino (Federico Valverde 81'), Rodrigo Bentancur, Nicolas Lodeiro (Lucas Torreira 75'), Luis Suarez, Edinson Cavani
Ekuador (4-2-3-1): Alexander Dominguez, Jose Quinteros, Arturo Mina, Gabriel Achiller, Beder Caicedo, Jefferson Intriago, Jefferson Orejuela, Antonio Valencia, Angel Mena (Pedro Velasco ), Eduar Preaciado (Romario Ibarra 46') , Enner Valencia