Dua lelaki warga Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan yang menderita gangguan kejiwaan terpaksa dipasung oleh pihak keluarga dengan cara dirantai pada pergelangan kaki.
Saat dikunjungi ANTARA di rumah keduanya, masing-masing di Desa Tanjung Hantakan dan Alat, Kecamatan Hantakan, berjarak sekitar 17 Km dari Barabai, ibu kota HST, Rabu, kondisi mereka sangat memprihatinkan.
Penderita gangguan kejiwaan di Desa Tanjung Hantakan bernama Asrani (25), telah mengalami pemasungan sejak 6 tahun yang lalu.
Menurut pengakuan orang tuanya, Idrus (50), pemasungan terpaksa dilakukan karena yang bersangkutan bila dibiarkan suka mengganggu orang dan sering menghilang, pergi berjalan kaki hingga ke kabupaten tetangga.
"Bersama petugas kesehatan Puskesmas Hantakan, penderita pernah kami bawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Anshari Shaleh di Banjarmasin. Tetapi pihak RSJ tidak mau merawat karena berdasarkan pemeriksaan mereka Asrani tidak gila," ujarnya.
Saat dilakukan pemeriksaan oleh pihak RSJ waktu itu, penderita mampu menjawab semua pertanyaan dengan baik dan melakukan perintah petugas dengan benar.
Penderita di pasung dengan rantai pada pergelangan kakinya dan ditinggalkan sendirian dalam sebuah ruangan yang kumuh dan kotor, berukuran 2x3 meter di sebuah rumah kosong yang tidak layak pakai.
Di desa Alat yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi pemasungan tersebut, juga terdapat seorang lelaki penderita gangguan kejiwaan, Safi`i (30) yang mengalami nasib sama, yaitu di pasung.
Menurut pengakuan orang tuanya, Safnah (55), penderita telah mengalami pemasungan sejak remaja, saat berusia 15 tahun.
"Saya terpaksa memasungnya karena dia suka mengganggu orang dan mengamuk bila di lepas. Bahkan, saya pernah hendak di "timpas" (di bacok) dengan parang olehnya," ujarnya.
Penderita di pasung di sebuah ruangan berukuran 2x2 meter yang terletak di belakang rumah dalam keadaan telanjang bulat.
Diakui, selama 15 tahun dalam pasungan, penderita yang tidak mau diberikan pakaian itu, tidak pernah mendapatkan kunjungan atau bantuan dalam bentuk apapun dari pemerintah daerah setempat.
"Saya sangat berharap dan akan senang sekali bila ada yang mau membantu pengobatan semisal membawa ke RSJ, karena saya tidak tahu caranya serta tidak punya uang untuk itu," katanya.
 Sementara itu, belum diperoleh tanggapan dari pemerintah daerah setempat. Kepala Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial setempat tidak bisa ditemui karena sedang tidak berada di tempat/D.(T.KR-RMD/B/H005/H005) 27-02-2013 15:09:40 Â
