Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalimantan Selatan (Kalsel) mengerahkan 340 personel Punggawa Fire Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhutla) dalam apel peringatan hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional dan apel siaga bencana Provinsi Kalsel tahun 2019.
Sekretaris Gapki Kalsel Hero Setiawan, di Banjarbaru, Jum'at (26/4), mengatakan pengerahan personil terbanyak ini berbeda dari tahun sebelumnya, dan personil dilengkapi dengan Sarpras dan Alat Pelindung Diri (APD) sampai alat yang dipergunakan untuk melakukan pemadaman yang terjadi di wilayah sekitar konsesi.
"Tahun ini personel yang dikerahkan mewakili seluruh perusahaan anggota Gapki, mereka memang personel yang dilatih khusus dalam menangani Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla)," katanya, saat memberikan keterangan.
Dijelaskan dia, pihaknya tidak hanya menganjurkan untuk memenuhi perlengkapan, tapi juga meningkatkan keahlian personel dengan melakukan pembinaan, tidak sampai di situ beberapa perusahaan sudah melakukan kegiatan yang luar biasa.
Baca juga: Gubernur berikan penghargaan lima perusahaan anggota GAPKI
Kegiatan tersebut seperti perusahaan perkebunan membentuk kelompok-kelompok Petani Peduli Api, Desa Sadar Bencana, dan Masyarakat Peduli Api di sekitar perkebunan, kelompok-kelompok ini memudahkan dalam sosialisasi dan pembinaan selain memenuhi sarpras tentunya.
Target Gapki selain memastikan perkebunan anggota Gapki Kalsel memenuhi apa yang diatur pada Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup dan Kehutaman LHK Nomor 32 tahun 2016, tapi pihaknya juga ingin menepis tuduhan miring yang ditujukan bahwa penyebab karhutla adalah perkebunan kelapa sawit.,
"Selain pengerahan personil terbanyak, di sudut sebelah kanan halaman Kantor Gubernur Kalsel ada Stand Gapki Kalsel untuk memamerkan beberapa kelengkapan Sarpras Dalkarhutla," katanya.
Menurut dia, perlengkapan seperti pompa portable lengkap dengan berbagai Nozzle yang digunakan pada tempat berbeda, misal untuk pemadaman di wilayah gambut tentu berbeda dengan yang digunakan pada areal tanah mineral.
Baca juga: Governor awards five palm oil companies
Sarpras lainnya seperti teropong Alidade yang sering digunakan untuk mengetahui jarak titik api dari kejauhan, sampai drone yang difungsikan untuk membantu dalam patroli di wilayah yang tidak punya akses darat. ada juga display yang menerangkan organisasi khusus di perkebunan dan sistem serta alur dalkarhutla.
"Apel tahun ini mengangkat tema Siaga Bencana di mulai dari kita, keluarga dan omunitas dengan beberapa tagar yaitu #SiapUntukSelamat, #KitaJagaALAMjagaKita, #BudayaSadarBencana, #HKB2019," katanya.
Ada lima perusahaan perkebunan Kelapa Sawit dari 50 perusahaan anggota Gapki Kalsel menerima penghargaan dari Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau akrab dipanggil Paman Birin yaitu, PT Tri Buana Mas, Tapin-Batola, PT Gawi Makmur Kalimantan, Tala, PT Smart Tbk, Tala, PT Buana Karya Bakti, Tanbu dan PT Kodeco Agro Jaya Mandiri, Tanbu.
Ditambahkan dia, kelima perusahaan tersebut dinilai pemerintah daerah melalui tim BPBD Provinsi Kalsel berperan paling aktif dalam penanggulangan karhutla tahun 2018 dan memiliki sistem, organisasi dan sarpras yang cukup memenuhi kriteria kesiapsiagaan perusahaan dalam penanggulangan karhutla.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Sekretaris Gapki Kalsel Hero Setiawan, di Banjarbaru, Jum'at (26/4), mengatakan pengerahan personil terbanyak ini berbeda dari tahun sebelumnya, dan personil dilengkapi dengan Sarpras dan Alat Pelindung Diri (APD) sampai alat yang dipergunakan untuk melakukan pemadaman yang terjadi di wilayah sekitar konsesi.
"Tahun ini personel yang dikerahkan mewakili seluruh perusahaan anggota Gapki, mereka memang personel yang dilatih khusus dalam menangani Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla)," katanya, saat memberikan keterangan.
Dijelaskan dia, pihaknya tidak hanya menganjurkan untuk memenuhi perlengkapan, tapi juga meningkatkan keahlian personel dengan melakukan pembinaan, tidak sampai di situ beberapa perusahaan sudah melakukan kegiatan yang luar biasa.
Baca juga: Gubernur berikan penghargaan lima perusahaan anggota GAPKI
Kegiatan tersebut seperti perusahaan perkebunan membentuk kelompok-kelompok Petani Peduli Api, Desa Sadar Bencana, dan Masyarakat Peduli Api di sekitar perkebunan, kelompok-kelompok ini memudahkan dalam sosialisasi dan pembinaan selain memenuhi sarpras tentunya.
Target Gapki selain memastikan perkebunan anggota Gapki Kalsel memenuhi apa yang diatur pada Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup dan Kehutaman LHK Nomor 32 tahun 2016, tapi pihaknya juga ingin menepis tuduhan miring yang ditujukan bahwa penyebab karhutla adalah perkebunan kelapa sawit.,
"Selain pengerahan personil terbanyak, di sudut sebelah kanan halaman Kantor Gubernur Kalsel ada Stand Gapki Kalsel untuk memamerkan beberapa kelengkapan Sarpras Dalkarhutla," katanya.
Menurut dia, perlengkapan seperti pompa portable lengkap dengan berbagai Nozzle yang digunakan pada tempat berbeda, misal untuk pemadaman di wilayah gambut tentu berbeda dengan yang digunakan pada areal tanah mineral.
Baca juga: Governor awards five palm oil companies
Sarpras lainnya seperti teropong Alidade yang sering digunakan untuk mengetahui jarak titik api dari kejauhan, sampai drone yang difungsikan untuk membantu dalam patroli di wilayah yang tidak punya akses darat. ada juga display yang menerangkan organisasi khusus di perkebunan dan sistem serta alur dalkarhutla.
"Apel tahun ini mengangkat tema Siaga Bencana di mulai dari kita, keluarga dan omunitas dengan beberapa tagar yaitu #SiapUntukSelamat, #KitaJagaALAMjagaKita, #BudayaSadarBencana, #HKB2019," katanya.
Ada lima perusahaan perkebunan Kelapa Sawit dari 50 perusahaan anggota Gapki Kalsel menerima penghargaan dari Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau akrab dipanggil Paman Birin yaitu, PT Tri Buana Mas, Tapin-Batola, PT Gawi Makmur Kalimantan, Tala, PT Smart Tbk, Tala, PT Buana Karya Bakti, Tanbu dan PT Kodeco Agro Jaya Mandiri, Tanbu.
Ditambahkan dia, kelima perusahaan tersebut dinilai pemerintah daerah melalui tim BPBD Provinsi Kalsel berperan paling aktif dalam penanggulangan karhutla tahun 2018 dan memiliki sistem, organisasi dan sarpras yang cukup memenuhi kriteria kesiapsiagaan perusahaan dalam penanggulangan karhutla.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019