Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bersama Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), berupaya melakukan mitigasi bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kalimantan Selatan.
Pada Kunjungan Kerja ke Posko Karhutla di kawasan Guntung Damar Banjarbaru, Direktur Perkebunan Kementerian Pertanian, Andi Nur Alamsyah menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan bantuan berupa 50 Unit Pompa Air Portabel, untuk pemadaman Karhutla di Kalimantan Selatan.
“Mudah mudahan dalam waktu dekat kita bisa menyumbang 50 unit pompa portable dan selangnya, dan saya tadi menelpon Ketua Gapki di Jakarta, ya harusnya tidak di bawah saya, mudah mudahan 100, sehingga permasyalahan di Kawasan bandara ini bisa teratasi, Kata Andi.
Lebih lanjut Andi, yang didampingi oleh Sekda Prov Kalsel Roy Rizali Anwar, Kadisbunnak Kalsel Suparmi, Kepala BPBD Kalsel Raden Suria Fadliansyah serta jajaran terkait lainnya, mengatakan, Karhutla yang saat ini terjadi merupakan masalah bersama, dan berpotensi mengancam perkebunan di Kalimantan Selatan.
Oleh karena itu, untuk menjaga keberlanjutan usaha perkebunan, Ditjen Perkebunan yang menjadi salah satu anggota Tim Satgas Karhutla, tidak boleh tinggal diam untuk mengamankan ancaman semakin meluasnya Karhutla.
“Bahwa ini masih jauh dari lahan lahan perkebunan kita, tapi kalo tidak segera di padamkan api nya ini nanti bisa merembes ke lahan lahan produktif kita,” terang Andi.
Kejadian Karhutla di Kalsel, kini menjadi prioritas penanganan, hal itu seiring terus meluas kawasan yang terbakar, berdasarkan Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) per 3 Oktober 2023, kawasan terbakar tercatat mencapai lebih dari 24.588 hektar.
Berbagai dampak buruk Karhutla yang menimbulkan kabut asap, telah menyebabkan terganggunya jadwal penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru, memburuk nya kwalitas udara sehingga meningkatnya jumlah kasus gangguan pernapasan atau ISPA di Kalimantan Selatan, Bahkan di Kota Banjarmasin para pelajar, terpaksa harus mengikuti pembelajaran jarak jauh.
“Masa kita jadi penonton disini, mending jadi tanggup jawab bersama kolaborasi kita, tadi saya sampaikan ke pak Sekda kalau kita semua turun ini, persoalan berat ini akan menjadi mudah, masing masing kita bawa anggaran ke sini, kita kolaborasikan Insyaallah, mudah mudahan dalam Satu Dua Bualan ini sudah selesai,” ucap andi.
Sementara Itu Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Fahrizal Fitri menyampaikan, Upaya memadamkan karhutala di Kalsel, Khususnya Kawasan Bandara Syamsudin Noor, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan segera melaksanakan hujan buatan, dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan terlebih dahulu melihat kondisi awan.
“TMC ini sudah datang pesawatnya, mungkin informasi nya besok atau beberapa hari ke depan, sambal melihat bibit awan, jadi kalo mereka punya peluang untuk terbentuknya bibit awan, dan akan hujan maka akan dilakukan TMC, tapi semua peralatan sudah siap disini” kata Fahrizal Fitri.
Fahrizal mengungkapkan, kehadirannya di Kalsel merupakan permintaan Menteri LHK Siti Nurbaya, dalam rangka supervisi penanganan Karhutla di Kalsel.
Setelah melakukan peninjauan yang didampingi oleh Sekda Prov Kalsel Roy Rizali Anwar dan jajaran di Kawasan lahan yang terbakar, Staf ahli Menteri LHK, menyampaikan Apresiasi nya atas kinerja petugas dari TNI – Polri, Manggala Agni, BPBD, Damkar dan unsur terkait lainnya dalam melakukan pemadaman di lahan Gambut itu.
Menurut Fahrizal, melalui upaya yang dilakukan para petugas di lapangan yang tadinya, udara di Banjarmasin dan Banjarbaru pada kategori sangat tidak sehat, kini berangsur mulai membaik.