Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III memaparkan berbagai inovasi pemeliharaan dan menjaga kelestarian sungai di hadapan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimuljono dalam kegiatan World Water Forum (WWF) ke-10 di Gedung Bali Nusa Dua Conference Center (BNDCC).
Kepala BWS Kalimantan III I Putu Eddy Purna Wijaya dalam keterangan yang diterima di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu, mengatakan pihaknya menyambut kedatangan Menteri PUPR sekaligus menjelaskan keberhasilan program penanganan sungai melalui tampilan foto dan teks yang ada di pameran WWF ke-10 di Bali.
Baca juga: Hari ini AHY bicara manajemen air di KTT WWF Bali
“Yang pertama, saya menyampaikan ke Bapak Menteri PUPR soal kolaborasi BWS Kalimantan III bersama Universitas Lambung Mangkurat dan Komunitas Peduli Sungai dalam menangani berbagai permasalahan kebersihan sungai,” ujarnya.
Dia menjelaskan kolaborasi itu menghasilkan inovasi untuk melakukan pemanfaatan limbah eceng gondok di sungai menjadi pupuk dan media tanam yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan.
“Yang tadinya eceng gondok dianggap sebagai sampah penghambat aliran sungai, kini dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat,” tutur Putu menjelaskan kepada Menteri PUPR.
Baca juga: Kepala BWS III: Banyak manfaat ikuti WWF ke-10
Selain dimanfaatkan sebagai pupuk organik, kata Putu, eceng gondok juga disulap menjadi berbagai kerajinan tangan buatan khas masyarakat Kalimantan.
Menurut dia, dengan berbagai inovasi itu, gulma eceng gondok tidak lagi menjadi persoalan besar karena telah dimanfaatkan untuk berbagai hal positif, dengan demikian aliran sungai pun lancar karena sampah semakin berkurang dan banjir perlahan teratasi.
Selain itu, Putu juga memaparkan inovasi instalasi pengolahan air portabel yang dapat membantu penyediaan air bersih bagi warga di saat terjadi banjir dan kekeringan.
Baca juga: Melingai dan ULM pamerkan upaya selamatkan SDA pada WWF di Bali
Pada momen dialog itu pula, Menteri PUPR mengapresiasi stan milik BWS Kalimantan III yang dihiasi nuansa etnis Dayak.
“Apa yang telah kami paparkan disambut dengan antusias oleh Bapak Menteri PUPR. Semua yang kami sampaikan merupakan upaya untuk bersama-sama menjaga kelestarian sungai di Kalimantan,” ujar Putu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Kepala BWS Kalimantan III I Putu Eddy Purna Wijaya dalam keterangan yang diterima di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu, mengatakan pihaknya menyambut kedatangan Menteri PUPR sekaligus menjelaskan keberhasilan program penanganan sungai melalui tampilan foto dan teks yang ada di pameran WWF ke-10 di Bali.
Baca juga: Hari ini AHY bicara manajemen air di KTT WWF Bali
“Yang pertama, saya menyampaikan ke Bapak Menteri PUPR soal kolaborasi BWS Kalimantan III bersama Universitas Lambung Mangkurat dan Komunitas Peduli Sungai dalam menangani berbagai permasalahan kebersihan sungai,” ujarnya.
Dia menjelaskan kolaborasi itu menghasilkan inovasi untuk melakukan pemanfaatan limbah eceng gondok di sungai menjadi pupuk dan media tanam yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan.
“Yang tadinya eceng gondok dianggap sebagai sampah penghambat aliran sungai, kini dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat,” tutur Putu menjelaskan kepada Menteri PUPR.
Baca juga: Kepala BWS III: Banyak manfaat ikuti WWF ke-10
Selain dimanfaatkan sebagai pupuk organik, kata Putu, eceng gondok juga disulap menjadi berbagai kerajinan tangan buatan khas masyarakat Kalimantan.
Menurut dia, dengan berbagai inovasi itu, gulma eceng gondok tidak lagi menjadi persoalan besar karena telah dimanfaatkan untuk berbagai hal positif, dengan demikian aliran sungai pun lancar karena sampah semakin berkurang dan banjir perlahan teratasi.
Selain itu, Putu juga memaparkan inovasi instalasi pengolahan air portabel yang dapat membantu penyediaan air bersih bagi warga di saat terjadi banjir dan kekeringan.
Baca juga: Melingai dan ULM pamerkan upaya selamatkan SDA pada WWF di Bali
Pada momen dialog itu pula, Menteri PUPR mengapresiasi stan milik BWS Kalimantan III yang dihiasi nuansa etnis Dayak.
“Apa yang telah kami paparkan disambut dengan antusias oleh Bapak Menteri PUPR. Semua yang kami sampaikan merupakan upaya untuk bersama-sama menjaga kelestarian sungai di Kalimantan,” ujar Putu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024