Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan lll, Bapak I Putu Eddy Purna Wijaya, ST MT menyatakan rasa gembiranya bisa mengikuti berbagai rangkaian kegiatan World Water Forum (WWF) Ke-10 yang diikuti ratusan peserta dari berbagai belahan dunia.
Kegiatan yang berlangsung di Bali dan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo, pada Senin kemarin, telah sepakat untuk menyelamatkan keberadaan sumber daya air, kata I Putu Eddy Purna Wijaya kepada wartawan Antara Biro Kalsel, saat sama sama berada di Nusa Dua Bali, Selasa.
Baca juga: Melingai dan ULM pamerkan upaya selamatkan SDA di ajang WWF
"Air kan sumber kehidupan, terutama air bersih untuk minum. Tanpa air kita susah hidup," kata Putu sambil tersenyum.
Putu juga mengatakan keberadaan air setara dengan keberadaan oksigen dan pangan, yang kesemuanya tampaknya selalu berkaitan dengan sungai, makanya sungai harus diselamatkan.
Begitu pentingnya kegiatan WWF maka bukan hanya BWS K3 yang mengikutinya tetapi juga seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Kementerian PUPR di Kalimantan Selatan.
Baca juga: Mendagri tekankan tiga poin penting di World Water Forum
Selain itu juga diikutkan kalangan komunitas peduli lingkungan (KPS) masyarakat peduli sungai (Melingai) Kota Banjarmasin, mahasiswa dan perguruan tinggi.
Kenapa kegiatan ini penting, karena membahas isu isu terkini dalam pengelolaan sumber daya air, kemudian mempelajari praktek praktek terbaik (best practices) dan teknologi dalam pengelolaan SDA di tempat lain.
Hal lain memperkenalkan keunikan dan kearifan lokal yg ada di Kalsel, selain menjalin kolaborasi dengan pihak terkait untuk pengembangan pengelolaan SDA di WS Barito khususnya dalam upaya penyelamatan sumber sumber air dan penyediaan air untuk kepentingan bersama.
Sementara Mohammad Ary dari KPS Melingai Kota Banjarmasin menuturkan dalam kegiatan WWF ini pihaknya bermitra dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di bawah binaan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III secara pentahelix untuk hadir.
Baca juga: Dirut PLN tinjau Posko Utama Kelistrikan KTT WWF pastikan sistem kelistrikan di Bali andal
Dalam kegiatan ini menyampaikan pesan Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA) yang dideklarasikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) April 2005 untuk berkomitmen menyelamatkan sumber daya air.
Melingai dan ULM membuka lahan pameran di arena WWF yang dimulai Senin, 20 Mei 2024 dengan membawa pesan kampanye peduli sumber daya air melestarikan hutan dan reklamasi lahan dengan menanam pohon yg bernilai ekologi dan ekonomi, diantaranya pohon gaharu yang daunnya saja mengandung banyak manfaat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Kegiatan yang berlangsung di Bali dan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo, pada Senin kemarin, telah sepakat untuk menyelamatkan keberadaan sumber daya air, kata I Putu Eddy Purna Wijaya kepada wartawan Antara Biro Kalsel, saat sama sama berada di Nusa Dua Bali, Selasa.
Baca juga: Melingai dan ULM pamerkan upaya selamatkan SDA di ajang WWF
"Air kan sumber kehidupan, terutama air bersih untuk minum. Tanpa air kita susah hidup," kata Putu sambil tersenyum.
Putu juga mengatakan keberadaan air setara dengan keberadaan oksigen dan pangan, yang kesemuanya tampaknya selalu berkaitan dengan sungai, makanya sungai harus diselamatkan.
Begitu pentingnya kegiatan WWF maka bukan hanya BWS K3 yang mengikutinya tetapi juga seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Kementerian PUPR di Kalimantan Selatan.
Baca juga: Mendagri tekankan tiga poin penting di World Water Forum
Selain itu juga diikutkan kalangan komunitas peduli lingkungan (KPS) masyarakat peduli sungai (Melingai) Kota Banjarmasin, mahasiswa dan perguruan tinggi.
Kenapa kegiatan ini penting, karena membahas isu isu terkini dalam pengelolaan sumber daya air, kemudian mempelajari praktek praktek terbaik (best practices) dan teknologi dalam pengelolaan SDA di tempat lain.
Hal lain memperkenalkan keunikan dan kearifan lokal yg ada di Kalsel, selain menjalin kolaborasi dengan pihak terkait untuk pengembangan pengelolaan SDA di WS Barito khususnya dalam upaya penyelamatan sumber sumber air dan penyediaan air untuk kepentingan bersama.
Sementara Mohammad Ary dari KPS Melingai Kota Banjarmasin menuturkan dalam kegiatan WWF ini pihaknya bermitra dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di bawah binaan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III secara pentahelix untuk hadir.
Baca juga: Dirut PLN tinjau Posko Utama Kelistrikan KTT WWF pastikan sistem kelistrikan di Bali andal
Dalam kegiatan ini menyampaikan pesan Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA) yang dideklarasikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) April 2005 untuk berkomitmen menyelamatkan sumber daya air.
Melingai dan ULM membuka lahan pameran di arena WWF yang dimulai Senin, 20 Mei 2024 dengan membawa pesan kampanye peduli sumber daya air melestarikan hutan dan reklamasi lahan dengan menanam pohon yg bernilai ekologi dan ekonomi, diantaranya pohon gaharu yang daunnya saja mengandung banyak manfaat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024