Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) Kalimantan Selatan mengundang akademisi dari Jerman dan Malaysia pada gelar International Seminar on Vocational Education for Engineering Science Sciences ( ISVEES) 2023 secara virtual.

Menurut Direktur Poliban Kalsel Joni Riadi di Banjarmasin, Rabu, akademisi dari luar negeri yang hadir sebagai narasumber tersebut, yakni, Dr Phil Rita Franshina Maruayana MSc dari Technische Universitat Dresden, Jerman.

Baca juga: Poliban dalami ilmu tanah rawa dengan mengundang akademisi Jepang

Kemudian Prof Dr Ir Teddy Surya Gunawan, CEng, IPU dari Universitas Islam Internasional Malaysia pada gelar seminar yang dilaksanakan pada Selasa.

Diungkapkan Joni Riadi, seminar internasional yang diikuti 500 peserta tersebut sebagai upaya kampusnya menciptakan sumberdaya manusia yang handal bahkan menyiapkan tenaga kerja untuk transportasi industri 5.0.

Menurut dia, salah satunya memperkaya pengetahuan dan keterampilan para mahasiswa dan mahasiswi dalam penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

Dia pun mengapresiasi digelarnya International Seminar on Vocational Education for Engineering Science Sciences 2023 ( ISVEES) dengan tema "AI Integration in Vocational Education : Shaping the Workforce for Industrial 5.0.

Joni berharap seminar internasional tersebut dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan untuk mematangkan diri sebagai SDM yang siap terjun ke dunia kerja dan industri.

"Seminar akademik ini akan mengeksplorasi peran transformatif kecerdasan buatan (AI) dalam pendidikan teknik kejuruan, tantangan, peluang dan strategi," ujarnya.

Baca juga: Poliban kerja sama mengajar bersama 20 perguruan tinggi
Akademisi Prof Dr Ir Teddy Surya Gunawan, CEng, IPU dari Universitas Islam Internasional Malaysia pada gelar International Seminar on Vocational Education for Engineering Science Sciences ( ISVEES) 2023 secara virtual di Poliban, Selasa. (ANTARA/HO-POLIBAN)

Menurut dia, ini untuk menggabungkan teknologi AI ke dalam program pendidikan teknik kejuruan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk masa depan industri.

"Kita berharap dengan cara ini mahasiswa dan mahasiswi kita siap untuk terjun ke dunia industri 5.0," ucapnya.

Akademisi dari Technische Universitat Dresden, Jerman Dr Phil Rita Franshina Maruayana MSc membawakan topik "Bagaimana sistem pendidikan vokasi ada di Jerman, konsep pendidikan dan konsep kerjasama antar tempat pembelajaran (sekolah vokasi dan industri)”.

Dia menekankan pentingnya komunikasi dan kesepakatan antar industri untuk memfasilitasi pelatihan vokasi dan memberikan pengalaman praktis kepada siswa.

Baca juga: Guru besar dari Jepang kuliah umum terkait AI di Poliban Kalsel

Sementara itu akademisi dari Universitas Islam Internasional Malaysia Prof Dr Ir Teddy Surya Gunawan, CEng, IPU yang menyampaikan wawasannya mengenai integrasi IoT dan kecerdasan buatan dalam industri.

Dia menjelaskan konsep Industri 5.0, yang menekankan personalisasi massal dan kolaborasi manusia-mesin, serta menyoroti pentingnya teknologi pendukung utama seperti IoT dan AI dalam mendorong revolusi industri.

Teddy juga membahas konsep "collect", mengacu pada database untuk data IoT, dan berbagai algoritma pembelajaran mesin, termasuk Rnn Lstm, Cnn, dan jaringan sel generatif, serta aplikasinya dalam pengenalan pola dan ekstraksi fitur.

Baca juga:https://poliban.ac.id/international-seminar-on-vocational-education-for-engineering-science-isvees-2023-poliban-prepared-the-workforce-for-industrial-5-0/

Pewarta: Sukarli

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023