Perwakilan Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Rini Suryani memastikan negara hadir bagi para korban ambruknya Alfamart di Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
"Kami menyampaikan duka bagi korban musibah ini, kami mewakili Direksi BPJAMSOSTEK memastikan negara hadir memberikan perlindungan kepada seluruh korban," ujarnya di Banjarmasin, Selasa malam.
Rini didampingi Kepala Kantor Cabang BPJAMSOSTEK Banjarmasin Bunyamin Najmi mengunjungi langsung beberapa korban. Alfamart ambruk pada Senin sore. Para korban dirawat di RS Ciputra di Jalan A Yani km 9, Kabupaten Banjar, dan RS Sultan Agung di Jalan A Yani km 17, Kota Banjarbaru.
Bahkan dia juga mengunjungi lokasi bangunan Alfamart tiga lantai yang ambruk tersebut.
"Mereka merupakan kepesertaan kami di Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) dan mengalami kecelakaan kerja," ujarnya.
Para korban yang terdata di Jamsostek ini, lanjut Rini, menerima manfaat di mana seluruh biaya pengobatan dijamin hingga sembuh.
"Sampai mereka sembuh total, di sinilah negara hadir bagi jaminan sosial ketenagakerjaan untuk mereka," terangnya.
Rini yang merupakan Deputi Direktur Wilayah BPJAMSOSTEK Kalimantan tersebut juga menyampaikan bagi korban jiwa akibat Alfamart ambruk tersebut juga mendapatkan santunan.
"Secepatnya dicairkan, sekarang masih dalam tahap proses perhitungan berapa yang disalurkan, tentunya sesuai dengan ketentuan 48X upah yang dilaporkan perusahaannya," ujarnya.
"Ini akan diserahkan kepada ahli waris, bahkan jika korban jiwa memiliki anak, kami juga akan menjamin beasiswa hingga selesai perguruan tinggi," ucapnya.
Rini pun menyampaikan manfaat besar bagi kepesertaan BPJAMSOSTEK bagi masyarakat, khususnya bagi pekerja.
"Di sini kami mengajak perusahaan-perusahaan dan masyarakat pekerja lainnya, baik formal maupun informal, seperti tukang ojek hingga pedagang kaki lima maupun pelaku UMKM segeralah daftar BPJAMSOSTEK, karena risiko kapan aja bisa terjadi kepada kita," ujarnya.
Dengan dilindungi BPJAMSOSTEK, ucap Rini, masyarakat mendapatkan jaminan jika terjadi musibah yang tidak diinginkan dalam masa kerja.
"Dengan jaminan negara melalui BPJAMSOSTEK ini, istilahnya masyarakat pekerja tidak jatuh miskin lah jika mengalami musibah, ini dalam rangka mensejahterakan masyarakat," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebuah bangunan ruko tiga lantai yang lantai dasarnya disewa toko modern Alfamart tiba-tiba ambruk sekitar pukul 17.00 Wita, Senin, sekitar 15 orang yang sedang berada di bangunan itu tertimbun.
Hingga data terakhir hari ini sebanyak 5 orang dinyatakan meninggal dunia dan beberapa korban lainnya dirawat di rumah sakit.
Direktur RS Sultan Agung Banjabaru dr Rifqiannoor menyatakan, sebanyak 4 pasien korban Alfamart masih dirawat di RS-nya.
"Kondisi mereka sudah membaik, bisa berkomunikasi dengan baik, insya Allah akan cepat sembuh," tuturnya.
Berita terkait: Bupati Banjar berduka atas korban jiwa runtuhnya Alfamart Gambut
Berita terkait: Korban meninggal ambruknya Alfamart Gambut bertambah menjadi lima orang
Berita terkait: Tim Labfor Polri cek ambruknya bangunan Alfamart di Gambut Kalsel
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Kami menyampaikan duka bagi korban musibah ini, kami mewakili Direksi BPJAMSOSTEK memastikan negara hadir memberikan perlindungan kepada seluruh korban," ujarnya di Banjarmasin, Selasa malam.
Rini didampingi Kepala Kantor Cabang BPJAMSOSTEK Banjarmasin Bunyamin Najmi mengunjungi langsung beberapa korban. Alfamart ambruk pada Senin sore. Para korban dirawat di RS Ciputra di Jalan A Yani km 9, Kabupaten Banjar, dan RS Sultan Agung di Jalan A Yani km 17, Kota Banjarbaru.
Bahkan dia juga mengunjungi lokasi bangunan Alfamart tiga lantai yang ambruk tersebut.
"Mereka merupakan kepesertaan kami di Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) dan mengalami kecelakaan kerja," ujarnya.
Para korban yang terdata di Jamsostek ini, lanjut Rini, menerima manfaat di mana seluruh biaya pengobatan dijamin hingga sembuh.
"Sampai mereka sembuh total, di sinilah negara hadir bagi jaminan sosial ketenagakerjaan untuk mereka," terangnya.
Rini yang merupakan Deputi Direktur Wilayah BPJAMSOSTEK Kalimantan tersebut juga menyampaikan bagi korban jiwa akibat Alfamart ambruk tersebut juga mendapatkan santunan.
"Secepatnya dicairkan, sekarang masih dalam tahap proses perhitungan berapa yang disalurkan, tentunya sesuai dengan ketentuan 48X upah yang dilaporkan perusahaannya," ujarnya.
"Ini akan diserahkan kepada ahli waris, bahkan jika korban jiwa memiliki anak, kami juga akan menjamin beasiswa hingga selesai perguruan tinggi," ucapnya.
Rini pun menyampaikan manfaat besar bagi kepesertaan BPJAMSOSTEK bagi masyarakat, khususnya bagi pekerja.
"Di sini kami mengajak perusahaan-perusahaan dan masyarakat pekerja lainnya, baik formal maupun informal, seperti tukang ojek hingga pedagang kaki lima maupun pelaku UMKM segeralah daftar BPJAMSOSTEK, karena risiko kapan aja bisa terjadi kepada kita," ujarnya.
Dengan dilindungi BPJAMSOSTEK, ucap Rini, masyarakat mendapatkan jaminan jika terjadi musibah yang tidak diinginkan dalam masa kerja.
"Dengan jaminan negara melalui BPJAMSOSTEK ini, istilahnya masyarakat pekerja tidak jatuh miskin lah jika mengalami musibah, ini dalam rangka mensejahterakan masyarakat," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebuah bangunan ruko tiga lantai yang lantai dasarnya disewa toko modern Alfamart tiba-tiba ambruk sekitar pukul 17.00 Wita, Senin, sekitar 15 orang yang sedang berada di bangunan itu tertimbun.
Hingga data terakhir hari ini sebanyak 5 orang dinyatakan meninggal dunia dan beberapa korban lainnya dirawat di rumah sakit.
Direktur RS Sultan Agung Banjabaru dr Rifqiannoor menyatakan, sebanyak 4 pasien korban Alfamart masih dirawat di RS-nya.
"Kondisi mereka sudah membaik, bisa berkomunikasi dengan baik, insya Allah akan cepat sembuh," tuturnya.
Berita terkait: Bupati Banjar berduka atas korban jiwa runtuhnya Alfamart Gambut
Berita terkait: Korban meninggal ambruknya Alfamart Gambut bertambah menjadi lima orang
Berita terkait: Tim Labfor Polri cek ambruknya bangunan Alfamart di Gambut Kalsel
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022