Penyelenggara jasa angkutan di Kalimantan Selatan (Kalsel) mengharapkan agar penyediaan bahan bakar minyak (BBM), seperti jenis Pertalite dan Pertamax, di provinsi ini normal.
Harapan itu diungkapkan dalam percakapan dengan pewarta Antara Kalsel dari Banjarmasin yang melakukan perjalanan ke daerah hulu sungai atau "Banua Anam", Sabtu (2/4/22) dan melaporkan kosongnya Pertalite dan Pertamax pada beberapa SPBU.
Sejumlah mobil pribadi serta angkutan penumpang umum (termasuk travel) dari Banjarmasin tujuan Banua Anam, Kalsel, mampir pada beberapa SPBU terpaksa menyelonong keluar, karena persediaan BBM jenis Pertalite dan Pertamax kosong.
Sebagai contoh pada SPBU di wilayah Kecamatan Astambul dan Matraman, Kabupaten Banjar, serta Binuang, Pulau Pinang, dan Rantau,. Kabupaten Tapin.
Para sopir angkutan serta pengguna jasa jalan raya mengharapkan ketersediaan BBM normal menjelang dan pasca Idul Fitri 1443 Hijriyah.
Beberapa sopir memperkirakan langka atau kosongnya Pertalite, karena seiring kenaikan harga Pertamax.
Sementara truk-truk terpaksa harus mengantri berhari-hari atau ada yang sampai bermalam dekat SPBU untuk mendapatkan solar bersubsidi.
Baca juga: Dewan harapkan desa sepanjang A Yani di Kalsel jadi maju
Baca juga: Dewan harapkan pertanian Kalsel terus meningkat
Baca juga: Anggotan Dewan apresiasi Pemprov Kalsel lampaui target PAD 2021
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Harapan itu diungkapkan dalam percakapan dengan pewarta Antara Kalsel dari Banjarmasin yang melakukan perjalanan ke daerah hulu sungai atau "Banua Anam", Sabtu (2/4/22) dan melaporkan kosongnya Pertalite dan Pertamax pada beberapa SPBU.
Sejumlah mobil pribadi serta angkutan penumpang umum (termasuk travel) dari Banjarmasin tujuan Banua Anam, Kalsel, mampir pada beberapa SPBU terpaksa menyelonong keluar, karena persediaan BBM jenis Pertalite dan Pertamax kosong.
Sebagai contoh pada SPBU di wilayah Kecamatan Astambul dan Matraman, Kabupaten Banjar, serta Binuang, Pulau Pinang, dan Rantau,. Kabupaten Tapin.
Para sopir angkutan serta pengguna jasa jalan raya mengharapkan ketersediaan BBM normal menjelang dan pasca Idul Fitri 1443 Hijriyah.
Beberapa sopir memperkirakan langka atau kosongnya Pertalite, karena seiring kenaikan harga Pertamax.
Sementara truk-truk terpaksa harus mengantri berhari-hari atau ada yang sampai bermalam dekat SPBU untuk mendapatkan solar bersubsidi.
Baca juga: Dewan harapkan desa sepanjang A Yani di Kalsel jadi maju
Baca juga: Dewan harapkan pertanian Kalsel terus meningkat
Baca juga: Anggotan Dewan apresiasi Pemprov Kalsel lampaui target PAD 2021
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022