Sastrawan yang tergabung di Dewan Kesenian Kabupaten Hulu Sungai Tengah (DKK HST) kembali memborong penghargaan pada Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) XVIII yang diselenggarakan di Kabupaten Balangan.
 
Aruh sastra yang mengangkat tema "Maangkat Batang Tarandam Sastra Banjar" tersebut berlangsung selama 3 hari dari tanggal 12-14 November 2021 di Gedung Budaya Garuda Maharam Kabupaten Balangan.

Para sastrawan HST kembali mendominasi pada kategori Baharatan Maulah Syair Banjar (puisi lama) dan berhasil meraih juara satu dengan judul "Syair Gandut" karya Muhammad Alpiyanoor, juara tiga diraih oleh Massaid Akhiruddin dengan judul "Syair Datu Kandang Haji", dan Fannia Lily Mafisah dengan judul "Syair Igal Baksa Kambang" sebagai juara harapan pertama.

Selain itu juga masuk dalam 16 nominasi yang diterbitkan bersama pada kalumpu pambaiknya baharatan maulah Syair Banjar yaitu Muhammad Alpiyanoor dengan judul "Syair Rumah Adat Banjar", Fannia Lily Mafisah  dengan judul "Syair Kain Langgundi" dan Agus Ariadi dengan judul "Syair Pitua Batang Banyu" dan Syair Manyanggar Banua.

Ketua rombongan kontingen ASKS HST, Masruswian, Senin (15/11) menyampaikan, pada ajang ASKS XVIII 2021 ini untuk lomba sangat berbeda dari pelaksanaan ASKS sebelumnya yang mana biasanya dilaksanakan lomba cipta puisi, kali ini "baharatan maulah syair Banjar" atau puisi lama.

"Tentunya hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi para sastrawan HST karena banyak kaidah-kaidah penulisan yang harus diperhatikan dalam pembuatan syair Banjar tersebut," katanya.

Ia bersyukur, pihaknya mendapatkan juara 1 ,3 dan harapan I diraih oleh para sastrawan asal HST dan sudah mendapatkan 16 nominasi, 4 diantaranya merupakan karya cipta para sastrawan muda HST.

Lebih lanjut, ketua rombongan yang juga merupakan wakil sekretaris Dewan Kesenian Kabupaten HST ini menuturkan, kalau melihat prestasi ke kebelakang, para sastrawan HST selalu bisa memberikan yang terbaik untuk  lomba cipta puisi.

Pada ASKS XIII tahun 2016 di Kabupaten Tala, para sastrawan HST berhasil membawa pulang 5 piala yaitu juara 1, 2, 3, harapan 1 dan 2, pada ASKS XIV tahun 2017 di Kabupaten HSS, memperoleh juara juara 2, 3, harapan 1, 2, dan 3.

Berikutnya, pada ASKS XV tahun 2018 di Kabupaten Kotabaru, dari 20 pemenang, Juara 1 - 17 diraih oleh HST. Sedangkan pada ASKS XVI tahun 2019 di Tanah Bumbu meraih juara 1 dan 3 serta 5 puisi masuk dalam 10 besar non peringkat. Serta pada ASKS XVII tahun 2020 di Tabalong meraih juara 1, 3, harapan 2 dan 6 puisi masuk dalam 10 besar non peringkat.

"Kami sangat bersyukur atas prestasi yang diraih di ajang ASKS XVIII 2021 ini, karena untuk tahun ke enam, sastrawan HST mampu bersaing dengan sastrawan lainnya dan kembali mengukir prestasi," ungkapnya.

Ditambahkannya lagi, pada ASKS XVIII ini, HST juga memborong piala pada kategori Baharatan Maulah Kisah Rakyat Balangan yang mana berhasil meraih juara II oleh Tika Hartika dengan judul "Marga Kamirawaan", dan juara III dengan judul "Bulan Gugur di Asuhan" yang diraih oleh Rezqie M.A Atmanegara, serta dari 5 nominasi, 4 pemenang diraih oleh sastrawan HST.

Yaitu atas nama Massaid Akhiruddin dengan judul "Galuh Cipta Sari",  Muhammad Alpiyannor dengan judul "Datu Pasakaran", Masruswian dengan judul "Gunung Batu Batulis" dan Muhammad Reza Pahlawan dengan judul cerita "Tumenggung Jalil".

Kemudian untuk kategori Baharatan Basyair Banjar, juara pertama juga diraih oleh sastrawan HST yaitu Erma Noormawati yang membawakan syair berjudul Syair Buhaya Kuning.

Keberhasilan itu, menurut Masruswian tidak lepas dari perhatian Pemkab HST dengan memberikan fasilitas dan bantuan serta dukungan kepada para sastrawan untuk mengikuti event tahunan ini.

Baca juga: Lima tahun berturut-turut, HST borong piala cipta puisi di ajang Aruh Sastra
Baca juga: Dewan Kesenian HST diharapkan lebih agresif membina potensi para seniman muda
Baca juga: Peringatan hari puisi se-Kalsel angkat tema Meratus

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021