Barabai, (Antaranews Kalsel) - Dewan Kesenian Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menggelar peringatan hari puisi se-Kalsel pada malam puisi Meratus yang mengangkat tema "Menyelamatkan Hutan, Menafaskan kehidupan", di Depan Balai Rakyat Barabai, Jum'at (14/9).
Menurut ketua pelaksana Rizky Atmanegara, kegiatan itu menampilkan pembacaan puisi tentang lingkungan dan penyelamatan Meratus dari ekploitasi pertambangan oleh para sastrawan yang datang dari berbagai penjuru di Kalsel.
Selain itu juga ada penampilan visualisasi puisi film dengan judul "Lelaki di Batas Padang" dan "Tembang Anak Hulu" serta Japin Bakisah yang mengangkat tentang "Geng Kariwaya" yang dibawakan oleh Sanggar SMKN 2 Barabai dan Sanggar Batu Benawa.
Berikutnya yaitu musikalisasi puisi yang berjudul "Tembang Rimba dan Sedekah Air Mata" dan teatrikal puisi yang disajikan oleh Sanggar Buluh Merindu.
"Yang menariknya juga ada pertunjukan tarung puisi oleh para sastrawan dan penampilan film dokumenter dari WALHI Kalsel terkait penyelamatan Meratus yang ada di Kabupaten HST serta pameran foto," katanya.
Plt Bupati HST melalui Sekda H A Tamzil saat membuka acara menyampaikan sangat mengapresiasi kegiatan-kegiatan dalam melestarikan kebudayaan dan kesusastraan di daerah.
"Apalagi ini mengangkat tema tentang Meratus yang senada dengan kebijakan Pemda dan masyarakat Bumi Murakata yang saat ini masih berjuang menyelamatkan Meratus dari ekploitasi tambang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Menurut ketua pelaksana Rizky Atmanegara, kegiatan itu menampilkan pembacaan puisi tentang lingkungan dan penyelamatan Meratus dari ekploitasi pertambangan oleh para sastrawan yang datang dari berbagai penjuru di Kalsel.
Selain itu juga ada penampilan visualisasi puisi film dengan judul "Lelaki di Batas Padang" dan "Tembang Anak Hulu" serta Japin Bakisah yang mengangkat tentang "Geng Kariwaya" yang dibawakan oleh Sanggar SMKN 2 Barabai dan Sanggar Batu Benawa.
Berikutnya yaitu musikalisasi puisi yang berjudul "Tembang Rimba dan Sedekah Air Mata" dan teatrikal puisi yang disajikan oleh Sanggar Buluh Merindu.
"Yang menariknya juga ada pertunjukan tarung puisi oleh para sastrawan dan penampilan film dokumenter dari WALHI Kalsel terkait penyelamatan Meratus yang ada di Kabupaten HST serta pameran foto," katanya.
Plt Bupati HST melalui Sekda H A Tamzil saat membuka acara menyampaikan sangat mengapresiasi kegiatan-kegiatan dalam melestarikan kebudayaan dan kesusastraan di daerah.
"Apalagi ini mengangkat tema tentang Meratus yang senada dengan kebijakan Pemda dan masyarakat Bumi Murakata yang saat ini masih berjuang menyelamatkan Meratus dari ekploitasi tambang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018