Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Bina Marga setempat, membangun 20 jembatan yang terbuat dari bahan batang pohon kelapa pada tahun 2015.
Kepala Dinas Bina Marga Banjarmasin Gusti Riduan Sofyan di Banjarmasin, Selasa, mengatakan pihaknya akan membangun 20 jembatan darurat dari bahan batang pohon kelapa untuk menembus jalur terisolir ke Desa Sungai Jelai, Banjarmasin Selatan.
"Akan kita bangunkan sementara sekitar 20 jembatan darurat yang bahannya dari batang pohon kelapa untuk memberikan jalan darat alternatif menyeberangi sungai-sungai di sana untuk menembus Desa Sungai Jelai tahun 2015 ini," tandasnya.
Ia mengatakan, pembangunan jalan menuju Sungai Jelai menjadi prioritas bagi pemerintah daerah, namun dilakukan secara bertahap. "Tahun ini kembali dianggarkan Rp1 miliar untuk pembangunan infrastruktur ke daerah terisolir itu," ungkapnya.
Karena anggaran yang cukup minim, ujarnya, maka pembangunan jalan Ke Sungai Jelai tersebut dilakukan pengurukan, sebab lahan yang dibuka untuk membuat jalur adalah rawa, dan penuh sungai yang membelahnya.
"Kurang lebih 20 sungai dengan lebar beragam yang dihadapi pembangunan jalan kesana, hingga dibangun secara darurat dulu dari batang pohon kelapa, yang penting bisa dilalui," katanya.
Menurut dia, hal itu harus dilakukan, karena di kawasan tersebut bentuk atau badan jalan belum ada, sehingga pihaknya melakukan pembuatan badan jalan terlebih dahulu.
"Hal itu pula masalah yang kami hadapi, jika saja badan jalannya sudah ada, pastinya jalan ke Desa Sungai Jelai sudah nyaman untuk dilalui," jelasnya.
Ia berharap, warga Desa Sungai Jelai bisa bersabar untuk memiliki jalan darat yang standar buat ke kota, dan tidak lagi melalui sungai.
"Pemerintah daerah sangat memperhatikan pengembangan infrastruktur ke wilayah masyarakatnya yang bisa dianggap berada di daerah terisolir ini dari jalan darat," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015