Hari kelima pascabanjir di Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), tercatat ada 55 pencinta alam dari berbagai nama, rela berjalan kaki 15 km untuk suplai logistik ke pedalaman meratus, Selasa (19/1).

"Sembako, alat mandi, pembalut wanita, obat nyamuk, lilin, obat-obatan diangkut menggunakan tas carrier. Berat antara 20-25 kg," ujar Koordinator lapangan posko peduli meratus pedalaman, Kasman Susanto.

Tujuan distribusi itu ditujukan untuk Dusun Pantai Uang, Bayawana, Pantai Mangkiling, Rantau Perupuk di Desa Datar Ajab. 

"Akan ada kloter lain yang mendistribusikan ke pedalaman itu. Skala prioritas kita agendakan pembagian semampunya," ujar pria yang akrab di sapa Aman itu. 

Dari Desa Alat Rt 003 menuju Dusun Arangani, ada longsor ringan, selanjutnya menuju Dusun Lukuran ke Batu Kiting (Desa Hinas Kanan) ke Dusun Rantau Perupuk, juga ditemukan lokasi longsor berat, lumpur yang menutup jalan hingga 2 meter di sepanjang jalan menuju kampung.

Dari data Kapolsek Hantakan, diketahui jumlah penduduk di Desa Datar Ajab itu tercatat seluruh rumah mengalami rusak berat, ada 134 Kepala Keluarga dengan jumlah jiwa ada 481 orang dan 2 meninggal karena banjir.
 
Para pendaki saat mengantar logistik ke daerah terpencil yang terkena dampak banjir di Kabupaten HST (Antaranews Kalsel/Muhammad Fauzi Fadilah)

Baca juga: Update data banjir HST: 6 orang hilang, 9 meninggal, 264 rumah hilang dan 340 rusak
Baca juga: BNPB dan Gubernur Kalsel bantu penanganan banjir HST Rp1 miliar
Baca juga: Banjir HST: 8 orang meninggal, 8 ribu jiwa mengungsi dan 68 ribu warga terdampak

Pewarta: Muhammad Fauzi Fadilah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021