Dunia saat ini memasuki era revolusi industri 4.0. Berjuta peluang muncul, tapi di sisi lain terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi jika tak ingin tergerus zaman yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan cyber.

Untuk meningkatkan keterampilan di abad ke-21 dalam era perkembangan teknologi yang begitu cepat, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mengadakan seminar internasional bertajuk "Internasional Conference on Mathematics, Science, and Computer Education (IC-MSC Edu) dan workshop dengan tema The Role of Mathematics, Science and Computer Education in Improving the 21st century Skills in Industrial Revolution 4.0 Era” yang dilaksanakan di Hotel Ario Barito Banjarmasin pada Rabu (7/8) dan Kamis (8/8).

Sejumlah profesor dunia pun berkumpul membahas tantangan Revolusi Industri 4.0. Di antaranya, Prof. Kathy Cabe Trundle, Ph.D. dari Utah State University Amerika Serikat, Prof. Peter Charles Taylor dari Murdoch University Australia, Prof. Dr. Susan E. McKenney dari Twente University Belanda, dan Dr. Mohd. Ali bin Ibrahim dari Universiti Teknologi Malaysia serta Prof. Dr. Ghazali bin Sulong dari Management and Science University Malaysia.

Tak hanya guru besar dari luar negeri, para pakar yang berasal dari perguruan tinggi terkemuka di Indonesia juga turut hadir. Seperti Prof. Intan Ahmad, Ph.D. dan Prof. Dr. Ing. Mitra Djamal dari Institut Teknologi Bandung, dan Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si. dari Universitas Pendidikan Indonesia.

Baca juga: Dua profesor dan 25 doktor sokong program S3 Ilmu hukum ULM
 


Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi yang membuka kegiatan melihat tema yang diangkat sangat penting dan sesuai dengan tantangan yang dihadapi.

"Dengan narasumber dari berbagai negara kita akan mendapat ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam menghadapi era sekarang khususnya dalam hal pendidikan tinggi," katanya.

Rektor juga mendengar bahwa Revolusi Industri 4.0 diperkirakan menghilangkan hingga 50 juta pekerjaan kedepannya dengan adanya internet of things dan Artificial intelegent. 

"Hal ini memaksa kita untuk beradaptasi agar lulusan ULM bisa bertahan menghadapinya. ULM harus menghasilkan SDM yang inovatif, kreatif, informatif, serta lebih siap memasuki era industri 4.0," tutur pakar matematika jebolan Twente University Belanda ini.

Sutarto juga melihat FKIP sebagai tempat mendidik calon guru  menjadikannya dalam posisi penting dalam bekal menghadapi industri 4.0. 

Dimana bekal tersebut dibagikan juga kepada murid-murid mereka nantinya di sekolah. 

"Pendidikan kita yang masih berorientasi pada buku juga harus kita perhatikan. Saat ini kita masih mengajar mahasiswa dengan cara tradisional dengan berorientasi pada buku. Padahal teori kadang sudah kadaluarsa. kedepannya kita harus menekankan pada pemahaman konsep, problem solving dan mengatasi berbagai macam masalah yang realistis dengan kehidupan," paparnya.

Baca juga: Konsorsium PTN-KTI buat program strategis mengejar ketertinggalan
 


Sementara Dekan FKIP ULM Dr Chairil Faif Pasani menilai, pertemuan tersebut kesempatan bertukar modul pendidikan dengan profesor dari negara lain. Sehingga dapat digabungkan dengan modul pembelajaran yang ada dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan di ULM. 

"Manfaat lain dari konferensi ini adalah terbangunya relasi tingkat nasional dan internasional. Saya berharap dosen-dosen kita bisa meningkatan kualitas mereka melalui kegiatan ini," tandasnya.

Ketua acara Dr Hj Atiek Winarti dalam laporannya mengatakan, konfetensi dilaksanakan berkat kerja sama Physical Society of Indonesia (PSI), Himpunan Pendidik dan Peneliti Biologi Indonesia (HPPBI) dan Jurnal Pendidikan IPA Indonesia (JPII).


Konferensi ini diharapkan menjadi forum untuk publikasi jurnal ilmiah. Kedepannya dari konferensi ini dapat mengembangkan penelitian ilmiah yang bermanfaat. 

Panitia menerima 106 jurnal yang akan dipublikasikan baik yang terindeks Scopus maupun Sinta.

Turut hadir dalam konferensi tersebut Wakil Rektor I Bidang Akademik yang juga akademisi dari Program Studi Pendidikan Biologi FKIP ULM Dr H Aminuddin Prahatama Putra, M.Pd.

Baca juga: Prof Sutarto tularkan inspirasi lewat buku "Membingkai Bayang-Bayang"

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019