Barabai, (Antaranews Kalsel) - Banyak cara dilakukan untuk memperingati Hari Kartini yang jatuh pada, Selasa (21/4).
Seperti halnya Anak-anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Sekolah Menengah Pertama-Luar Biasa (SMP-LB) Pembimbing Budi Barabai yang menggelar kegiatan unik untuk merayakan hari istimewa itu. Mereka bersama-sama dengan guru menggelar lomba peragaan busana dan pawai dengan menggukan baju kebaya.
"Kami sengaja menggelar kegiatan ini untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dengan mengenalkan pahlawan nasional Ibu Kartini kepada semua anak-anak yang Berkebutuhan Khusus dan juga untuk menjaring bakat anak-anak dalam bidang pergaan busana," kata Armanisah, S.Pd Selaku Kepala Sekolah.
Menurut dia, kegiatan ini juga dilakukan untuk menambahkan kepercayaan diri dan kreatifitas anak-anak dan orang tua mereka. Bahwa sebenarnya, anak-anak ini juga memiliki potensi yang hebat dalam diri di tengah keterbatasan mereka.
"Diharapkan dengan kegiatan itu anak-anak difabel memiliki kepercayaan diri yang baik dengan kekurangannya. Selain itu, orang tua anak juga bisa percaya diri dan menghilangkan beban psikologis karena memiliki anak berkebutuhan khusus," katanya.
Lebih lanjut Armanisah mengungkapkan bahwa anak-anak didiknya yang dari kelas 7 sampai 9 hanya berjumlah 14 orang yaitu 6 laki-laki dan 8 perempuan, tetapi mereka mampu berprestasi seperti anak-anak normal pada umumnya.
"Belum lama tadi dua anak didik kami yang tuna rungu berhasil menjuarai berbagai lomba di ajang Invitasi Olahraga Paralympic Pelajar Se Kalsel tingkat ABK yang diselenggarkan National Paralympic Committee (NPC) Kalimantan Selatan.
Dua orang tersebut, yaitu Siti Khadijah menjadi juara 2 di cabang lomba bulu tangkis tunggal putri dan juara 3 di cabang lomba tolak peluru, di samping itu Khusnul Khatimah juga berhasil menjadi juara 3 lompat jauh dan bulu tangkis tunggal putri, serta mereka berdua berhasil menjadi juara 2 lomba bulu tangkis ganda putri.
Radina selaku guru disana juga menambahkan Kegiatan-kegiatan yang di lakukan di sekolah tersebut senantiasa memberikan apresiasi khusus, karena anak-anak ABK diberikan kesempatan untuk mengaktualisasi diri dan tidak dikucilkan dalam pendidikan.
"Selain itu juga sebagai wadah sosialisasi dan aktualisasi seluruh ABK termasuk guru dan orang tuanya sehingga semuanya dapat berperan aktif dalam tumbuh kembang anak di sekolah dan dirumah," katanya.
Anak Berkebutuhan Khusus Peringati Hari Kartini
Minggu, 24 April 2016 18:11 WIB
Belum lama tadi dua anak didik kami yang tuna rungu berhasil menjuarai berbagai lomba di ajang Invitasi Olahraga Paralympic Pelajar Se Kalsel...