Banjarmasin (ANTARA) - Partai Golongan Karya dipastikan mengalami kemerosotan perolehan kursi legislatif di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk pemilihan umum pada 2019 ini, hingga tidak lagi menjadi juara.
Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Banjarmasin Matnor Ali di gedung dewan kota, Jumat, menyatakan, pihaknya baru bisa memastikan lima kursi dari 45 kursi legislatif yang diperebutkan pada Pemilu 2019 ini sesuai hitungan sementara partainya.
"Satu kursi yang belum ada kepastiannya tapi berpotensi besar dapat lagi itu di daerah pemilihan Banjarmasin Selatan, kalau ini dapat dipertahankan juga, partai kita memperoleh menjadi enam kursi," ujar anggota DPRD Kota Banjarmasin itu.
Matnor mengakui, jika memang partainya pada kontestasi Pileg 2019 ini dapat meraih enam kursi tetap mengalami kemerosotan dibanding Pileg 2014 lalu.
Sebab, ucap dia, pada Pileg 2014 lalu partainya berhasil meraih delapan kursi hingga bisa menduduki kursi ketua DPRD Kota Banjarmasin masa jabatan 2014-2019.
Yang mengalami kemerototan perolehan kursi itu, ujar Matnor Ali, ada di Dapil Banjarmasin Utara dan Banjarmasin Timur, di mana dulunya masing-masing Dapil itu memperoleh dua kursi.
"Sekarang hanya satu kursi saja kita dapat di dua Dapil itu, yang bisa bertahan memperoleh dua kursi di Dapil Banjarmasin Barat," ujarnya.
Politisi yang meyakini kembali terpilih di Dapil Banjarmasin Tengah ini dengan klaim suara yang sudah diperoleh sekitar 6.000 mengakui Pemilu 2019 ini sangat sengit pertarungannya, khususnya di Dapilnya yang mengalami pengurangan satu kursi dari 7 kursi yang diperebutkan pada Pileg 2014 menjadi enam kursi saja.
"Tapi kita sangat bersyukur juga tidak banyak kehilangan kursi pada Pileg 2019 ini, artinya masih akan ada keterwakilan kita di jajaran pimpinan dewan," paparnya.
Matnor Ali pun mengaharapkan, Pemilu akan datang lebih baik lagi, sebab pada Pemilu 2019 ini cukup banyak didapati masalah, khususnya adanya korban jiwa dari petugas pemungutan suara dan aparat keamanan.
"Harus ada evaluasi dari penyelenggaraan Pemilu 2019 ini, sebab banyak duka cita yang terjadi, sebab banyak yang meninggal dunia akibat kelelahan karenanya, belum lagi soal dugaan-dugaan adanya kecurangan, moga Pemilu 2019 ini dapat berakhir damai," pungkasnya.