Banjarmasin (ANTARA) - Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Yazid Fanani mengingatkan jika personel keamanan hanya berjaga di luar area Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Adapun pihak yang diperbolehkan masuk ke dalam lokasi TPS hanya panitia dan warga yang akan menggunakan hak suaranya.
"Ini sudah menjadi aturan dan komitmen kita bersama untuk mengamankan lokasi yang ada di luar TPS yang memungkinkan terjadinya ancaman yang dapat mengganggu pelaksanaan pencoblosan," kata Kapolda, Minggu (14/4).
Hal itu disampaikannya saat apel pergeseran pasukan BKO Polda Kalsel untuk ditugaskan guna mendukung Polres jajaran dalam pengamanan TPS.
Yazid menjelaskan, aparat boleh memasuki area dalam TPS jika ada permintaan atau atas seizin Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan suara (KPPS).
"Misalnya ada permasalahan di dalam lokasi TPS, maka untuk meredam atau mengatasinya diperlukan peran aparat membantu, maka boleh masuk setelah diizinkan KPPS," jelas jenderal polisi bintang dua itu.
Terkait pergeseran yang dilakukan lebih awal, menurut Kapolda dimaksudkan agar personel dapat beradaptasi di lingkungan tugasnya, termasuk mengenali situasi di sekitar TPS yang akan dijaga pada hari pencoblosan 17 April 2019.
Anggota diminta Kapolda dapat mengetahui dan mengenali betul siapa Linmas yang nanti bertugas di TPS, termasuk prajurit TNI di sana dan pendekatan terhadap tokoh masyarakat serta kepala desa atau lurah setempat.
Apel pergeseran pasukan di halaman Mapolda Kalsel di Banjarmasin itu turut dihadiri Komandan Korem 101/Antasari Kolonel Inf Mohammad Syech Ismed yang turut menerjunkan 300 prajurit terbaiknya untuk BKO Kodim setempat.
Sedangkan untuk personel BKO Polda sendiri berjumlah 1.219 personel, sehingga total kekuatan yang dikerahkan sebanyak
4.932 personel Polri ditambah BKO prajurit TNI dari Kodim setempat dalam mengamankan pelaksanaan Pemilu 2019 di wilayah Kalimantan Selatan.
Jika situasi berubah jadi ancaman yang berpotensi anarkis dan sebagainya, maka aparat pun telah siap menyiagakan kekuatan tambahan sebanyak 130 personel.
Terdiri dari 72 personel Direktorat Sabhara yang memiliki pasukan Dalmas, Raimas dan K-9. Kemudian Satuan Brimob 58 personel yang terdiri dari 26 anggota Anti Anarkis,
12 personel Wan teror, dan 20 personel Jibom. Sedangkan prajurit TNI yang siaga di Makorem 101/Antasari berjumlah 180 personel.
Turut hadir dalam apel itu Ketua KPU Provinsi Kalsel Sarmuji dan Ketua Bawaslu Provinsi Kalsel Erna Kasypiah yang mengapresiasi kesiapan aparat keamanan untuk mengawal pemilu agar berlangsung aman, damai dan sejuk.