Pelatih Sriwijaya FC Hartono Ruslan di Palembang, Jumat, mengatakan seluruh pemain diizinkan manajemen untuk pulang ke kampungnya masing-masing karena klub belum memiliki agenda kegiatan dalam waktu dekat.
"Semua diliburkan. Saya sendiri pulang ke Solo hari ini," kata Hartono.
Hartono tidak membantah bahwa sejauh ini manajemen klub belum menyodorkan kontrak baru. Demikian juga dengan skuat muda SFC yang memperkuat tim di ajang Piala Indonesia.
Menurut Hartono, sebagian besar pemain dan jajaran pelatih masih menunggu karena memrioritaskan Sriwijaya FC.
"Jika saya dipercaya lagi, tentunya senang sekali karena SFC ini sudah menjadi rumah kedua bagi saya," kata dia.
Salah seorang pemain SFC, Aristya Wicaksana mengaku ingin tetap memperkuat SFC di ajang Liga 2. Baginya, ini menjadi kesempatan untuk mengasah kemampuan mengingat Liga 2 merupakan kompetisi yang berada satu strip di bawah Liga 1.
"Saya pun masih menunggu respons manajemen SFC,? kata dia.
Sriwijaya FC terpaksa mengakhiri kiprahkan di ajang Piala Indonesia 2019 setelah dikalahkan Madura United pada babak 16 besar dengan agregat gol 2-6 atas hasil pada leg pertama dengan skor 0-5 dan leg kedua dengan skor 1-2 di Palembang, Kamis (21/2).
Kegagalan Sriwijaya FC ini sudah diperkirakan lantaran tim ini hanya diperkuat pemain muda yang terdiri dari pemain Tim U-19, eks Tim PON Sumsel, dan beberapa pemain asli Sumsel pada musim lalu. Tim ini ditinggalkan mayoritas pemain bintangnya setelah terdegradasi ke Liga 2.
Sriwijaya FC saat ini berada pada titik terendah setelah berkiprah selama kurang lebih 14 tahun di kancah sepak bola Tanah Air.
Pembenahan internal dalam klub terus dilakukan dengan turut melibatkan Gubernur Sumsel Herman Deru.
Pada 20 Januari 2019, Herman Deru merilis kabar bahwa saham mayoritas di PT Sriwijaya Optimis Mandiri (perusahaan pengelola SFC) yang selama ini dimiliki Muddai Madang sudah resmi beralih ke Asfan Fikri Sanaf. Asfan merupakan mantan Direktur Bank Sumsel Babel.
Pewarta: