Sebagian wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dilanda cuaca ekstrim yang ditandai meningkatnya suhu dan kelembaban udara hingga di atas standar normal.
"Suhu dan kelembaban udara sebagian wilayah Kalsel tergolong ekstrim karena melebihi standar normal," ujar Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Staklim Banjarbaru Miftahul Munir, Selasa.
Ia mengatakan, suhu udara yang tergolong normal berkisar 32 derajat celsius hingga 35 derajat celsius dan jika suhunya sudah di atas standar tersebut maka tergolong ekstrim.
Disebutkan, suhu ekstrim yang melanda sebagian wilayah Kalsel diantaranya terukur di Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar dengan tingkat panas mencapai 35,2 derajat celsius.
"Suhu udara yang tercatat mencapai 35,2 derajat celsius terjadi Senin (1/10) dan terukur di wilayah Kota Banjarbaru dan sekitarnya termasuk Kota Banjarmasin dan Martapura," ungkapnya.
Sementara, suhu udara kabupaten lainnya di provinsi setempat juga diperkirakan tergolong ekstrim karena rendahnya curah hujan pada 13 kabupaten dan kota di Kalsel sejak dua bulan terakhir.
"Untuk suhu udara pada kabupaten lain di Kalsel apakah tergolong ekstrim atau tidak tergantung topografi daerah dan umumnya berbeda-beda karena topografi menentukan perbedaan suhu udara," ujarnya.
Dikatakan, terjadinya cuaca ekstrim yang melanda sebagian wilayah Kalsel karena curah hujan yang rendah sejak dua bulan lalu, memicu peningkatan suhu udara melebihi batas normal.
"Curah hujan bulan Agustus berkisar 60-70 milimeter dan bulan September berkisar 50-100 milimeter sehingga tergolong rendah dan memicu meningkatnya suhu udara dipermukaan hingga terjadi cuaca ekstrim," jelasnya.
Ditambahkan, dampak yang ditimbulkan akibat peningkatan suhu udara adalah kekeringan yang melanda hampir seluruh kawasan sehingga pepohonan kekurangan air dan mudah terbakar disamping volume air sumur berkurang.
 "Kekeringan itu menyebabkan mudahnya terjadi kebakaran hutan dan lahan apalagi jika angin bertiup kencang dengan kecepatan diatas 10 kilometer per jam sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan," katanya./D.
(T.KR-SYO/B/S023/S023) 02-10-2012 16:33:22