Jajaran TP PKK (Tim Penggerak PKK) Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) dari tingkat desa hingga tingkat kabupaten harus mampu mendorong terciptanya Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL).
Langkah ini direalisasika sebagai wujud peran serta PKK dalam melaksanakan program pemberdayaan perempuan daerah dalam mengupayakan peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) masyarakat khususnya yang ada di perdesaan.
Demikian disampaikan Ketua TP PKK Tanbu Hj. Erwinda Mardani pada acara sosialisasi M-KRPL dihadapan jajaran TP PKK se-Kabupaten Tanbu di Selasa (4/9) lalu.
"Sangat disayangkan jika kita dari jajaran PKK tidak mampu memberi tauladan untuk menciptakan rumah pangan yang baik bagi masyarakat. Sementara kita selalu menyampaikan himbauan dan wacana itu," kata Erwinda .
Dipaparkan Erwinda, M-KRPL merupakan program pemerintah sebagai upaya untuk meningkatkan SDM masyarakat khususnya yang ada di wilayah perdesaan dengan metode memanfaatkan lahan pekarangan yang kurang produktif untuk dijadikan sebagai lahan yang produktif dan punya nilai ekonomis, baik untuk pemenuhan kebutuhan keluarga maupun dijual.
Secara khusus, proyeksi program M-KRPL ini terwujudkan dalam bentuk pemberdayaan lahan pekarangan untuk dikembangkan sebagai areal perkebun sayur mayur dan pengembangan potensi peternakan.
"Untuk merealisasikan program itu, kami berharap ada dukungan penuh dari pemerintah daerah melaui dinas tekhnis terkait, baik melalui pendampingan program pendukung, maupun dukungan alokasi dana program agar realisasi program M-KRPL dapat berjalan dengan baik dan mencapai target yang maksimal", kata istri orang nomor satu di Bumi Bersujud itu.
Erwinda berharap, setidaknya di tahun 2013 mendatang ditargetkan masing-masing kecamatan sudah memiliki desa percontohan yang menerapkan program M-KRPL.
Senada dengan Hj. Erwinda Mardani, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Kalimantan Selatan, Dr. M Yasin,MP mengatakan, agar program M-KRPL bisa berjalan dengan baik dan mampu memberikan progres nyata bagi peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat, perempuan di daerah harus bisa berperanaktif menjadi agen pembaharu.
Ini karena pada dasarnya kaum perempuan cenderung lebih teliti dan konsisten dalam menjalankan program pemberdayaan masyarakat khususnya di perdesaan.
"Untuk pekerjaan rumahan semacam itu perempuan cerderung lebih rajin, teliti dan konsisten menjalankannya", kata M. Yasin.
Pengelolaan pekarangan agar mempunyai nilai manfaat ekonomis bagi keluarga urai Yasin, idealnya lebih cocok dilakukan kaum perempuan. Di sinilah keterlibatan dan peran aktif perempuan yang tergabung dalam PKK agar bisa membumikan program M-KRPL agar diterima oleh masyarakat secara luas.
Yasin menambahkan, saat ini di Indonesia masih terdapat sekitar 10 ribu hektar lahan pekarangan rumah yang kondisinya masih belum dimanfaatkan secara maksimal.
Melalui M-KRPL yang canangkan Kementerian Pertanian tersebut diharapkan mampu mengoptimalkan fungsi pekarangan yang ada guna mendukung pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.
Keberhasilan M-KRPL, katanya, dimaksudkan untuk menekan biaya hidup masyarakat yang kian tahun kian meninggi. Selain itu juga untuk mengurangi ketergantungan kebutuhan pokok berupa beras yang selama ini menjadi pilihan masyarakat.
"M-KRPL ini juga sekaligus merupakan bagian yang terintegrasi dari program difersifikasi (keberagaman) pangan. Artinya, dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat tidak harus bergantung pada produksi beras saja tapi juga budidaya sayur, ikan, dan hasil peternakan," tegas Yasin.
Sementara itu untuk diketahui, pada kesempatan yang sama Ketua TP PKK Tanbu Hj. Erwinda Mardani juga menyerahkan bibit tanaman lombok secara simbolis ke seluruh jajaran Ketua TP-PKK kecamatan se-Tanbu(Adv/Tanbu/ant)
ADVERTORIAL - PKK Tanbu Dorong Penciptaan Rumah Pangan Lestari
Kamis, 6 September 2012 12:27 WIB