Jembatan Pangeran Antasari, jembatan yang selama ini menjadi ikon Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, akan dirombak dan diubah dengan bentuk yang lebih besar lagi.
Kepala Dinas Bina Marga Banjarmasin M Amin ketika dikonfirmasi di Banjarmasin, Selasa, membenarkan rencana perombakan jembatan yang menghubungkan Jalan Pangeran Antasari dengan Jalan Pangeran Samudera jantung kota Banjarmasin tersebut.
Rencana perombakan jembatan yang menyeberangi Sungai Martapura di kota "seribu sungai" Banjarmasin tersebut memperoleh dukungan Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum.
Oleh karena itu bila realisasi perombakan jembatan tersebut terwujud maka dana pembangunannya berasal dari APBN Kementerian PU, tambahnya.
Berdasarkan rencana jembatan yang termasuk jembatan paling tua di kota Banjarmasin tersebut dibuat lebih panjang lagi, sehingga oprit jembatan tidak lagi ke daerah Sudimampir tetapi langsung ke Jalan Pangeran Samudera.
Dengan bentuk memanjang demikian maka diharapkan jembatan tersebut menciptakan keindahan kota dan memperlancar arus lalu-lintas di kawasan teresebut, karena selama ini daerah itu termasuk biang kemacetan di kota itu.
Kemacetan tersebut disebabkan banyaknya pedagang kaki lima, dan parkir yang berada di dekat oprit jembatan, dan selama ini sangat sulit ditertibkan.
Bila pembangunan jembatan dibuat seperti rencana tersebut maka akan menghilangkan kegiatan PKL yang sangat mengganggu tersebut.
Mengenai bentuk jembatan disebutkannya lebih besar dan panjang serta lebih tinggi dari sekarang atau dibuat melengkung setidaknya lima meter di atas permukaan air di saat air pasang dalam.
Dengan bentuk jembatan melengkung demikian maka bawah jembatan bisa dilalui aneka angkutan sungai dan akan mendukung kepariwisataan air yang kian digalakan di kota tersebut dimasa mendatang, demikian M Amin/D/D.