Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Pondok pesantren di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan turut mempersiapkan generasi emas dengan mencetak santri yang cerdas, inovatif, kreatif dan berkarakter mulia.
Pondok pesantren yang memiliki tujuan seperti ini salah satunya adalah Ponpes Nurul Amim Muhammadiyah di Kecamatan Sungai Pandan -Alabio dengan menggelar festival perlombaan sebagai salah satu stratrginya.
Direktur Ponpes Nurul Amin KH. Muslikun Habib di Amuntai Minggu mengatakan, NAFIS II merupakan program tahunan pondok ini, dimana kegiatan ini dimaksudkan untuk mendorong para santri agar menjadi santri yang cerdas, inovatif, kreatif dan berkarakter mulia.
"Melalui cabang lomba yang diselenggarakan melalui festival ini tentu bisa dilihat pendidikan yang kami berikan kepada para santri seperti lomba tiga bahasa, menghapal Qur'an, bercerita dua bahasa, tilawah, pidato, puitisasi Al Qur'an dan lainnya," ujar Muslikun.
Muslikun mengatakan, melalui festival ini juga menjadi bukti nyata dimana Ponpes Nurul Amin melaksanakan visi dan misinya. Selain itu melalui ajang yang diberi nama Nurul Amin Festival For Islamic Students (NAFIS) menjadi wadah bagi para santri untuk meningkatkan bakat, potensi dan kemampuan yang dimiliki.
Seiring pelaksanaan NAFIS II tahun 2019 juga digelar silaturrahmi antar orang tua santri dengan pengurus Ponpes Nurul Amin serta di isi pengajian akbar bersama Prof. Dr. H. Ridhani Fidzi.
"Selain diikuti santri ponpes Nurul Amin kegiatan ini juga diikuti pelajar TK/SD Muhammadiyah se HSU," katanya.
Kepala Dinas Kominfo HSU Adi Lesmana membacakan sambutan bupati menyambut positif.dan berterima kasih kepada Ponpes Nurul Amin yang sudah secara rutin menyelengarakan festival.
"Para santri dan santriwati mendapat wadah untuk berkreasi dan berinovasi sehingga bakat dan kemampuan mereka terasah," kata Adi.
Pimpinan Muhammadiyah Kabupaten HSU Abdul Qadir berharap alumnus ponpes bisa menjadi kebanggaan orang tua dan kembali ke kampung halaman masing-masing dengan meramaikan pengajian dan dakwah.
"Berbagai lomba seperti pidato, telling story dan hapalan Qur'an sangat berguna sebagai bekal mereka berdakwah nantinya," kata Abdul Qadir.