Warga masyarakat Banjarmasin khususnya dan Provinsi Kalimantan Selatan pada umumnya mengharapkan, harga telur hingga menjelang lebaran Idul Fitri 1433 Hijriah, jangan sampai melambung tinggi.
Pasalnya harga telur pada sejumlah pasar tradisional di "kota seribu sungai" Banjarmasin, yang menjadi ibu kota Kalsel, belakangan ini terus merangkak naik, ujar Asti, seorang ibu rumah tangga, Minggu.
Sebagai contoh harga telur ayam ras kini sudah Rp18.000/Kg, yang sebelumnya masih sekitar Rp16.000/Kg, ungkap ibu dari satu anak tersebut.
Sementara Hj Nurul, seorang ibu rumah tangga memperkirakan, harga telur ayam ras menjelang lebaran bisa semakin mahal, karena banyak warga masyarakat yang memerlukan.
"Karena mendekati hari raya fitrah nanti banyak warga masyarakat yang membuat kue lebaran dan memerlukan telur," tutur ibu dari dua anak tersebut.
"Keadaan tersebut biasanya menjadi kesempatan bagi pedagang menaikan harga jualan, seperti telur ayam ras yang banyak menjadi kebutuhan warga," demikian Nurul.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Kalsel Hj. Maskamian Anjam menyatakan, berdasarkan perhitungan persediaan telur cukup untuk keperluan lebaran nanti.
Namun kepala dinas satu-satunya perempuan yang menyandang gelar doktor di jajaran pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel itu, tidak bisa memberi jaminan masalah harga.
"Kalau masalah harga, itu menjadi bagian Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan," katanya.
Selain itu, masalah harga tersebut menjadi hak atau kewenangan dari produsen, yang mungkin ada kaitan dengan biaya produksi dan lainnya.
Sedangkan tugas Disnak sebatas memberi bimbingan dan motivasi peternak agar meningkatkan produktivitas hasil ternaknya, demikian Maskamian Anjam. C