• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News kalsel
Senin, 11 Agustus 2025
Antara News kalsel
Antara News kalsel
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Tengah
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Pariwisata & Lingkungan Hidup
    • KLH proses hukum perusahaan terkait kebakaran lahan di Banjar

      KLH proses hukum perusahaan terkait kebakaran lahan di Banjar

      Sabtu, 9 Agustus 2025 9:16

      Dishut Kalsel ajak cintai hutan melalui Si HH Kehutan dan Trainforestee

      Dishut Kalsel ajak cintai hutan melalui Si HH Kehutan dan Trainforestee

      Senin, 4 Agustus 2025 23:11

      Kalsel pulihkan fungsi ekologis hutan kritis melalui pola kemitraan

      Kalsel pulihkan fungsi ekologis hutan kritis melalui pola kemitraan

      Kamis, 24 Juli 2025 18:12

      Geopark Meratus ditekankan harus sejahterakan warga

      Geopark Meratus ditekankan harus sejahterakan warga

      Sabtu, 19 Juli 2025 17:03

      Tapak habitat Bekantan Pulau Curiak bagian dari Geopark Meratus

      Tapak habitat Bekantan Pulau Curiak bagian dari Geopark Meratus

      Sabtu, 12 Juli 2025 9:38

  • Nasional
    • Kemenkes: Waspadai kenaikan kasus chikungunya, Jabar tertinggi

      Kemenkes: Waspadai kenaikan kasus chikungunya, Jabar tertinggi

      Senin, 11 Agustus 2025 14:35

      Rupiah Senin pagi menguat jadi Rp16.251 per dolar AS

      Rupiah Senin pagi menguat jadi Rp16.251 per dolar AS

      Senin, 11 Agustus 2025 13:12

      Emas Antam hari ini turun lagi ke Rp1,945 juta per gram

      Emas Antam hari ini turun lagi ke Rp1,945 juta per gram

      Senin, 11 Agustus 2025 11:32

      Prabowo peringatkan komandan jangan ada kekejaman saat bina prajurit

      Prabowo peringatkan komandan jangan ada kekejaman saat bina prajurit

      Minggu, 10 Agustus 2025 13:47

      Emas Antam hari ini turun Rp8.000 jadi Rp1,951 juta/gram

      Emas Antam hari ini turun Rp8.000 jadi Rp1,951 juta/gram

      Sabtu, 9 Agustus 2025 13:37

  • Seputar Kalsel
    • Pemprov Kalsel
    • Kotabaru
    • DPRD Kotabaru
    • Tanah Bumbu
    • Hulu Sungai Utara
    • Hulu Sungai Selatan
    • Hulu Sungai Tengah
    • Balangan
    • Tanah Laut
    • Yayasan Amanah Bangun Negeri
    • Banjarbaru
    • DPRD Kalsel
    • Tapin
    • Barito Kuala
    • DPRD Balangan
    • Banjar
    • Banjarmasin
    • Tabalong
    • Umum
    • Olahraga
      • Super League - Persija puncaki klasemen, hajar Persita 4-0

        Super League - Persija puncaki klasemen, hajar Persita 4-0

        Minggu, 10 Agustus 2025 23:25

        Christian Adinata juarai Thailand International Series 2025

        Christian Adinata juarai Thailand International Series 2025

        Minggu, 10 Agustus 2025 20:55

        Super League - Bali United ditahan imbang Persik Kediri 1-1

        Super League - Bali United ditahan imbang Persik Kediri 1-1

        Minggu, 10 Agustus 2025 20:27

        Super League - Persis bungkam Madura United 2-1 di kandang

        Super League - Persis bungkam Madura United 2-1 di kandang

        Minggu, 10 Agustus 2025 5:45

        Tim perahu naga Indonesia raih emas pertama World Games 2025

        Tim perahu naga Indonesia raih emas pertama World Games 2025

        Sabtu, 9 Agustus 2025 22:17

    • Pendidikan
        • Berita ULM
        • POLIBAN BANJARMASIN
        ULM kelola UKT guna dukung wirausaha mahasiswa

        ULM kelola UKT guna dukung wirausaha mahasiswa

        Minggu, 10 Agustus 2025 15:54

        Kemdiktisaintek segera bangun gedung Rektorat ULM terbakar

        Kemdiktisaintek segera bangun gedung Rektorat ULM terbakar

        Kamis, 7 Agustus 2025 23:58

        ULM wisuda 1.300 lulusan setelah peristiwa terbakarnya rektorat

        ULM wisuda 1.300 lulusan setelah peristiwa terbakarnya rektorat

        Kamis, 7 Agustus 2025 21:24

        ULM cetak 18 dokter gigi, dorong pengabdian ke daerah asal

        ULM cetak 18 dokter gigi, dorong pengabdian ke daerah asal

        Selasa, 5 Agustus 2025 21:01

        Belasan mahasiswa Poliban lulus sertifikasi Zahir Internasional

        Belasan mahasiswa Poliban lulus sertifikasi Zahir Internasional

        Jumat, 8 Agustus 2025 21:19

        Puluhan mahasiswa Poliban raih beasiswa hingga lulus kuliah

        Puluhan mahasiswa Poliban raih beasiswa hingga lulus kuliah

        Kamis, 7 Agustus 2025 20:02

        Poliban tuan rumah Lomba Kreativitas Pemuda HUT Kalsel 2025

        Poliban tuan rumah Lomba Kreativitas Pemuda HUT Kalsel 2025

        Rabu, 6 Agustus 2025 18:10

        Poliban gandeng TNI latih disiplin dan bela negara mahasiswa baru

        Poliban gandeng TNI latih disiplin dan bela negara mahasiswa baru

        Senin, 4 Agustus 2025 16:29

    • English News
      • Indonesia cannot be conquered, says President Prabowo

        Indonesia cannot be conquered, says President Prabowo

        Minggu, 10 Agustus 2025 23:32

        Tanah Bumbu intensifies stunting prevention through nutrition education

        Tanah Bumbu intensifies stunting prevention through nutrition education

        Sabtu, 9 Agustus 2025 23:56

        Balangan Police harvest watermelons to support Asta Cita program

        Balangan Police harvest watermelons to support Asta Cita program

        Sabtu, 9 Agustus 2025 23:01

        Banjarmasin contributes to success of 2025 Floating Market Festival

        Banjarmasin contributes to success of 2025 Floating Market Festival

        Jumat, 8 Agustus 2025 23:44

        Tapin Police cultivates snakehead fish and tilapia, supporting food security

        Tapin Police cultivates snakehead fish and tilapia, supporting food security

        Jumat, 8 Agustus 2025 22:51

    • Infografik
    • Foto
      • Bupati Tanah Bumbu ikuti rakor tangani karhutla

        Bupati Tanah Bumbu ikuti rakor tangani karhutla

        Sabtu, 9 Agustus 2025 9:53

        KRI Hiu 634 berlayar jalankan misi ERB 2025 di wilayah 3T

        KRI Hiu 634 berlayar jalankan misi ERB 2025 di wilayah 3T

        Rabu, 6 Agustus 2025 17:36

        Warga Difabel ikuti rapat paripurna di DPRD Banjarbaru

        Warga Difabel ikuti rapat paripurna di DPRD Banjarbaru

        Minggu, 3 Agustus 2025 19:01

        Anggota DPRD Balangan hadiri acara adat Mesiwah Pare Gumboh

        Anggota DPRD Balangan hadiri acara adat Mesiwah Pare Gumboh

        Rabu, 30 Juli 2025 15:43

        DPRD Balangan gelar RDPU bahas beasiswa ke luar negeri

        DPRD Balangan gelar RDPU bahas beasiswa ke luar negeri

        Rabu, 30 Juli 2025 13:33

    • Video
      • Pemprov Kalsel gelar Festival Wisata Budaya Pasar Terapung

        Pemprov Kalsel gelar Festival Wisata Budaya Pasar Terapung

        Jumat, 8 Agustus 2025 22:40

        Polda Kalsel gagalkan peredaran 10,2 kilogram sabu-sabu

        Polda Kalsel gagalkan peredaran 10,2 kilogram sabu-sabu

        Jumat, 8 Agustus 2025 20:15

        Pemprov Kalsel bagikan 15 ribu bendera Merah Putih meriahkan HUT RI

        Pemprov Kalsel bagikan 15 ribu bendera Merah Putih meriahkan HUT RI

        Kamis, 7 Agustus 2025 21:50

        Menteri Hanif larang masyarakat membuka lahan dengan cara membakar

        Menteri Hanif larang masyarakat membuka lahan dengan cara membakar

        Kamis, 7 Agustus 2025 17:54

        Jangkau wilayah 3T, Ekspedisi Rupiah Berdaulat bawa miliaran rupiah

        Jangkau wilayah 3T, Ekspedisi Rupiah Berdaulat bawa miliaran rupiah

        Rabu, 6 Agustus 2025 16:59

    Festival buah lokal kuak kekayaan alam Kalsel

    Senin, 14 Januari 2019 9:55 WIB

    Festival buah lokal kuak kekayaan alam Kalsel

    Festival buah lokal Kalsel di Desa Marajai, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan memperoleh respon masyarakat, karena menampilkan aneka buah khas yang mulai langka (Antaranews Kalsel/Hasan Z)

    Paringin,(Antaranews Kalsel) - Ratusan pengunjung serbu tumpukan buah-buahan yang disediakan panitia festival buah lokal Kalsel yang berlangsung di Desa Marajai, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (12/1) lalu.

    Jenis buah yang diserbu untuk dicicipi secara gratis tersebut diutamakan terhadap jenis buah yang pertama kali dilihat oleh pengunjung, lantaran jarang dijual di pasaran, karena memang langka.

    Dalam rebutan terhadap buah di festival yang dibuka Bupati Balangan Ansharudin tersebut tak sedikit pengunjung yag terluka kecil terkena duri buah-buahan, seperti buah unik sejenias durian yang disebut "lahung."

    Mengambil buah ini kalau tak hati-hati tangan bisa tertusuk duri, karena walau seperti durian tetapi durinya kecil-kecil panjang dan lancip. Warna kulit berduri buah durian jenis ini merah kehitaman, dan isinya putih kekuningan dengan aroma dan rasa yang khas dan untuk mengambil isnya maka buahnya harus dipenggal maka beda dibandingkan dengan mengambil isi durian kebanyakan.

    Selain itu sasaran lain terhadap buah jenis durian tetapi warna kulit kuning kemerahan yang disebut buah "Kalih" yang satunya lagi disebut buah "traku."

    Istemewanya dua buah ini bentuknya persis durian tetapi warna kulit kuning kemerahan dan warna isi buah merah menyala atau merah tuska.

    Belum lagi jenis durian yang disebut "pampakin," Karatongan, Mantaula, Mantuala, Mahrawin, semua yang disebut ini jenis durian tetapi tidak seperti durian yang kebanyakan dijual di pasaran, karena bentuk bundarnya, warna kulit dan rasa yang berbeda-beda pula.

    Itu hanya jenis durian belum lagi dalam festival yang hanya diselanggarakan perangkat desa Marajai yang dibantu oleh pemerhati dan peneliti buah setempat Hanif Wicaksono tersebut, terdapat pulan jenis buah sejenis nangka-nangkaan.

    Seperti yang disebut buah tarap, binturung, kulidang, mintawa, dan lainnya begitu juga jenis rambutan ada yang disebut siwau, maritam, buluan, dan sebagainya.

    Tak kalah menarik jenis mangga manggaan (mangifera), duku-dukuan, aneka pisang hidup di hutan hingga ada pisang warna kulitnya yang merah serta puluhan jenis buah lainnya yang relatif sulit ditemui di pasaran.

    Dalam festival yang berlangsung di kampung Marajai yang berada di Pegunungan Meratus tersebut dijejali pengunjung, sehingga jalan menuju desa hanya berupa jalan tanah bebatuan tersebut yang sebelumnya sunyi senyap berubah menjadi hiruk pikuk dan terjadi kemacetan.

    Apalagi acara digelar habis hujan sehingga kawasan menjadi becek tetapi tak mengurangi minat masyarakat untuk menyaksikan festival yang pertama kali terhadap buah lokal yang mulai langka tersebut.

    Bupati Balangan Haji Ansharudin yang hadir bersama para pejabat pemkab setempat mengapresiasi kegiatan tersebut yang disebutkan ini luar biasa sebagai momen untuk mengenalkan buah-buahan langka yang masih tumbuh dan berkembang di wilayah Pegunungan Meratus tersebut.

    "Dengan adanya festival buah ini membuktikan bahwa bumi Kalimantan menyimpan kekayaan yang luar biasa terhadap plasma nutfah, khususnya buah-buahan" kata Ansharudin .

    Kekayaan tersebut harus dilestarikan untuk generasi yang akan datang, makanya Pemkab akan meidentifikasi aneka tanaman buah tersebut untuk diambil bibitnya dan dikembangkan pada lahan seluas tujuh hektare di Taman Hutan Raya Balangan.

    Mulai langka.

    Kian maraknya penebangan hutan yang diiringi dengan perkebunan kelapa sawit dan kebun karet unggul yang terus meluas di berbagai daratan Provinsi Kalimantan Selatan, telah mengubah kondisi hutan yang beraneka ragam buah-buahan khas setempat.

    Belum lagi adanya penambangan batubara yang mengupas lahan yang di atasnya berhutan dengan aneka buah-buahan tersebut, telah menghilangkan ratusan spicies pelasma nuftah yang sebenarnya sangat bernilai jika terus dilestarikan.

    Tadinya dari 1,7 juta hektare lahan hutan di Kalsel, kondisinya terus menurun seiring berkembangnya perkebunan kedua komoditi yang menjadi andalan ekonomi tersebut.

    Belum lagi sekitar 700 ribu hektare lahan yang kering kerontang akibat kebakaran hutan dan eksploitasi lainnya menyebabkan populasi buah-buahan endemik pulau terbesar di tanah itu terus menysut.

    Berkurangnya kayu-kayu hutan membuat sebagian warga setempat terus menebang kayu dari pohon buah-buahan itu sekadar hanya untuk memenuhi kebutuhan pembuatan rumah, pondok, dan bangunan lainnya.

    Termasuk adanya warga yang menebang pohon buah untuk dijadikan vener sebagai bahan pelapis dalam plywood (kayu lapis) untuk kebutuhan ekspos.

    Berbagai tindakan tersebut terus menghilangkan keaneka ragaman hayati berupa buah-buahan tersebut, sehingga dikhawatirkan beberapa jenis buah akan hilang, karena sekarang sudah mulai langka.

    Berdasarkan catatan untuk jenis durian saja di Kalimantan Ini terdapat sekitar 40 jenis, dari semua itu sebagian terbilang unik dan tak ada di daerah lain.

    Sebagai contoh di Kalsel ini seperti yang sudah disebutkan di atas tadi, juga ada jenis durian durian yang kulitnya kuning keemesan dan isi buah juga kuning keemasan yang disebut penduduk setempat "pampakin" atau di Kaltim disebut buah lai (Durio kutejensis).

    Kemudian ada pula durian berkulit merah kehitaman berduri panjang-panjang, isi warna putih warna biji hitam, rasanya khas yang disebut lahung ((durio dulcis) .

    Ada lagi durian perpaduan antara durian biasa dengan pampakin yang disebut mantaula, lain lagi durian bulat kecil dengan duri panjang dan besar, isisnya warna kuning dan tebal disebut karatongan.

    Satu lagi yang disebut mahrawin (Durio oxleyanus) bentuknya persis karatongan tetapi warna kulit lebih hijau dan bulu yang runcing lebih pendek-pendek.

    Semua jenis durian tersebut, konon, hanya ada di Kalimantan, karena tak pernah ditemukan tumbuh di luar dari habitat aslinya pulau Kalimantan.

    Menurut pemerhati buah-buahan Kalimantan, Hanif Wicaksono, Kalimantan memang surga bagi tanaman buah, hanya saja sekarang populasinya terus menurun akibat eksploitasi lahan yang terus meningkat untuk berbagai kepentingan.

    Menurut dia, akibat kian menghilangnya jenis buah Kalimantan ini menimbulkan banyak keprihatinan yang mendalam akan lenyapnya kekayaan alam tersebut.

    Tak sedikit orang di luar Kalimantan, seperti dari Pulau Jawa yang merasa terpanggil untuk menyelamatkan plasma nutfah tersebut, lalu membeli biji-biji buahan tersebut.

    Hanif sendiri yang pekerjaannya adalah penyuluh program Keluarga Berancana (KB)
    Desa Marajai masih memiliki sejumlah pohon pohonan buah langka endemik Kalimantan.

    Pemerhati buah khas Kalimantan Hanif Wicakcono bersama Kepala Desa Marajai Adi Setiawan kepada penulis membenarkan desa Marajai masih banyak tumbuh pohon-pohonan buah khas Kalimantan yang sekarang sudah mulai langka.

    "Dari sekitar 150 jenis buah lokal Kalimantan yang mulai langka tersebut 100 jenis ada di Marajai" kata Kepdes Adi Setiawan.

    “Kita bersyukur masih ada lokasi lahan yang ditumbuhi aneka buah-buah khas Kalimantan, karena tidak dijadikan kebun karet unggul dan sawit sebagaimana lahan-lahan lainnya di wilayah ini,” kata Adia Setiawan dan Hanif Waicaksono.

    Lantaran masih tersedianya pohon-pohon buah itu maka Marajai merupakan wilayah penghasil buah-buahan jenis langka itu yang banyak dijual belikan, baik ke ibukota kecamatan, ibukota kabupaten bahkan ke daerah-daerah lainnya.

    Untuk jenis durian saja mungkin wilayah Marajai yang paling banyak memberikan kontribusi bagi pedagang durian di Balangan.

    Ada pula sembilan jenis tarap-tarapan, seperti kulidang ((Artocarpus lanceifolius roxb), puyian (Artocarpus rigidus) dan lainnya.

    Buah lainnya yang teridentifikasi di desa bagian dari Pegunungan Meratus tersebut adalah Silulung (Baccaurea angulata) maritam (Nephelium ramboutan-ake) bumbunau (Aglaia laxiflora), babuku ( Dimocarpus longan subspecies malesianus),luying/luing (Scutinanthe brunnea).

    Kemudian juga ada buah kapul (Baccaurea macrocarpa),kalangkala (Litsea garciae),gitaan / tampirik ( Willughbeia angustifolia) dan kumbayau ( Dacroydes rostrata).

    Melihat aneka buah lokal yang merupakan plasma nutfah tersebut telah mencerminkan hutan Kalimantan khususnya Pegunungan Meratus menyimpan kekayaan yang luar biasa yang harus dijaga untuk tidak dieksploitasi baik untuk pertambangan maupun kegiatan ekonomi lainnya, karena itu kekayaan ciptaan tuhan yang nilainya melebihi dari nilai usaha pertambangan dan penebangan lainnya.

    Pewarta: Hasan Zainuddin
    Editor : Imam Hanafi
    COPYRIGHT © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.



    • Whatsapp
    • facebook
    • twitter
    • email
    • pinterest

    Berita Terkait

    Pj Bupati berharap Festival Nanas Mekarsari mengangkat pamor buah lokal Batola

    Pj Bupati berharap Festival Nanas Mekarsari mengangkat pamor buah lokal Batola

    27 Oktober 2024 14:58

    Desa Marajai bersiap gelar Festival Buah Lokal Kalimantan

    Desa Marajai bersiap gelar Festival Buah Lokal Kalimantan

    20 Januari 2020 03:16

    Festival buah lokal

    Festival buah lokal

    14 Januari 2019 10:29

    Festival buah lokal

    Festival buah lokal

    14 Januari 2019 10:23

    Festival buah

    Festival buah

    14 Januari 2019 10:20

    FESTIVAL BUAH LOKAL

    FESTIVAL BUAH LOKAL

    14 Januari 2019 10:18

    Pemkab Balangan apresiasi festival buah lokal Kalsel

    Pemkab Balangan apresiasi festival buah lokal Kalsel

    13 Januari 2019 05:36

    Legislator Balangan apresiasi pelaksanaan festival budaya di Halong

    Legislator Balangan apresiasi pelaksanaan festival budaya di Halong

    30 Juli 2025 13:22

    Terpopuler

    Rupiah hari ini menguat ke Rp16.370 per dolar AS

    Rupiah hari ini menguat ke Rp16.370 per dolar AS

    Rupiah hari ini melemah jadi Rp16.323 per dolar AS

    Rupiah hari ini melemah jadi Rp16.323 per dolar AS

    Emas Antam tembus harga Rp1,959 juta per gram

    Emas Antam tembus harga Rp1,959 juta per gram

    Emas Antam hari ini turun Rp8.000 jadi Rp1,951 juta/gram

    Emas Antam hari ini turun Rp8.000 jadi Rp1,951 juta/gram

    Rupiah hari ini Rp16.391 per dolar AS, melemah 1 poin

    Rupiah hari ini Rp16.391 per dolar AS, melemah 1 poin

    Top News

    • Tertunda pulang, satu haji Kalsel dinyatakan wafat di Madinah

      Tertunda pulang, satu haji Kalsel dinyatakan wafat di Madinah

      9 Agustus 2025 21:36

    • KLH proses hukum perusahaan terkait kebakaran lahan di Banjar

      KLH proses hukum perusahaan terkait kebakaran lahan di Banjar

      9 Agustus 2025 09:16

    • Legenda Madrid vs Barcelona bakal duel di Jakarta 27 September

      Legenda Madrid vs Barcelona bakal duel di Jakarta 27 September

      8 Agustus 2025 21:31

    • Delapan perusahaan konsesi hutan Kalsel diduga terlibat karhutla

      Delapan perusahaan konsesi hutan Kalsel diduga terlibat karhutla

      7 Agustus 2025 17:16

    • Tim Inafis olah TKP kebakaran SPKT Polres Banjarbaru

      Tim Inafis olah TKP kebakaran SPKT Polres Banjarbaru

      7 Agustus 2025 14:55

    Antara News kalsel
    kalsel.antaranews.com
    Copyright © 2025
    • Top News
    • Terkini
    • RSS
    • Twitter
    • Facebook
    • Seputar Kalsel
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • English News
    • Ketentuan Penggunaan
    • Tentang Kami
    • Pedoman
    • Kebijakan Privasi
    • BrandA
    • ANTARA Foto
    • Korporat
    • PPID
    • www.antaranews.com
    • Antara Foto
    • IMQ
    • Asianet
    • OANA
    notification icon
    Dapatkan Berita Terkini khusus untuk anda dengan mengaktifkan notifikasi Antaranews.com