Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Program beasiswa Fulbright yang merupakan salah satu program beasiswa dari Amerika Serikat yang cukup bergengsi menggelar sosialisasi di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP-PGRI) Banjarmasin.
Kegiatan sosialisasi diisi oleh Ceacelia Dewitha, Program Officer AMINEF yang memberikan pemaparan mengenai program pendampingan oleh native speaker dari Amerika Serikat ke universitas, SMA/MA sederajat dan institusi di Indonesia.
"Guna menjangkau lebih banyak lagi calon pendaftar beasiswa, AMINEF melaksanakan sosialiasi di berbagai universitas di Indonesia. STKIP PGRI Banjarmasin adalah perhentian terakhir dari rangkaian sosialisasi di Kalsel," kata Ceacelia.
Sedangkan Nurise Widjaya dan Sandra Melina dari Program Officer dan Associate Program Officer AMINEF menjelaskan mengenai beberapa program beasiswa S2 dan S3 yang ditawarkan oleh Fulbright.
Nurise mengungkapkan, lembaga AMINEF (American Indonesian Exchange Foundation) dan Fulbright telah mengirim setidaknya 3.000 putra-putri terbaik Indonesia untuk menggapai impian bersekolah di universitas-universitas bergengsi di Amerika Serikat.
Melalui AMINEF, kata dia, Fulbright menawarkan banyak program beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di jenjang S1, S2 dan S3 bagi warga negara Indonesia serta program pendampingan bagi sekolah dan institusi pendidkan di Indonesia.
Adapun 100 peserta yang berhadir saat sosialisasi adalah mereka yang masih tercatat sebagai mahasiswa S1 namun tertarik untuk mengejar beasiswa kuliah di Amerika Serikat.
Melalui sosialisasi ini, para mahasiswa ini dapat mempersiapkan diri untuk mendaftar beasiswa segera setelah mereka menyelesaikan pendidikannya saat ini. Selain itu, banyak pula peserta yang telah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 dan berminat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Selain pemaparan dari AMINEF, tiga orang alumni program Fulbright atau yang biasa disebut dengan Fulbrighter juga turut memberikan gambaran mengenai proses seleksi dan kehidupan ketiganya saat menjalani pendidikan di Amerika Serikat.
Herry Pradana yang merupakan lulusan Colorado State University menceritakan proses adapatasi yang harus dilewati olehnya saat memulai pendidikan di Amerika Serikat.
Suasana akademis di Amerika Serikat yang cukup berbeda dengan di Indonesia membuat pria tersebut cukup kewalahan di bulan-bulan pertama berkuliah di universitas.
Sementara itu, Aulia Azizah yang merupakan lulusan State University of New York College of Environmental Science and Forestry dan Utami Irawati yang merupakan lulusan Purdue University menyampaikan pentingnya mempersiapkan segala dokumen pendaftaran jauh-jauh hari sebelum pendaftaran berakhir.
Kedua alumni Fulbright dari tahun program yang berbeda ini juga mengingatkan bahwa kebulatan tekad adalah hal yang utama dalam proses pendaftaran beasiswa.
Di sisi lain, Ketua STKIP-PGRI Banjarmasin Dr H Abidinsyah berterima kasih atas kehadiran AMINEF yang tentunya sangat ditunggu-tunggu civitas akademika yang berminat meraih beasiswa pendidikan di luar negeri.
"Apalagi pembicara juga memberikan informasi dengan rinci mengenai tahapan-tahapan seleksi yang harus dilalui oleh pendaftar beasiswa. Hal ini jelas dapat sangat membantu bagi peminat untuk mempersiapkan diri sebelum mendaftar," tutur Abidinsyah.
Kegiatan sosialisasi diakhiri dengan sesi tanya jawab dengan peserta dan penyerahan kenang-kenangan oleh pihak AMINEF kepada STKIP PGRI Banjarmasin berupa tiga buah buku persiapan TOEFL IBT dan GRE. Pihak AMINEF berharap, buku-buku tersebut dapat dimanfaatkan oleh calon pendaftar dalam mempersiapkan diri meraih beasiswa Fulbright.
Program beasiswa Fulbright sosialisasi di STKIP-PGRI Banjarmasin
Sabtu, 1 Desember 2018 12:45 WIB
Guna menjangkau lebih banyak lagi calon pendaftar beasiswa, AMINEF melaksanakan sosialiasi di berbagai universitas di Indonesia. STKIP PGRI Banjarmasin adalah perhentian terakhir dari rangkaian sosialisasi di Kalsel