Ibnu Sina mengaku sangat prihatin dan berduka cita atas kerusakan parah yang terjadi di dua kota tersebut akibat bencana gempa 7,4 SR disertai tsunami pada 29 September 2019.
Di mana bencana yang menggemparkan masyarakat dunia tersebut telah menelan korban jiwa ribuan orang dan puluhan ribu bangunan luluh lantak akibatnya.
Selain itu dia juga melakukan kunjungan kemanusiaan ke Palu dan Donggala pada Kamis (1/11) hingga Sabtu (3/11) untuk menyerahkan secara langsung bantuan dari Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Banjarmasin dan masyarakatnya untuk dua kota tersebut.
Dari pertama menginjakkan kaki di tanah Sulteng itu, Ibnu Sina berserta rombongan langsung menemui Wali Kota Palu Hidayat Lamakarate untuk menyampaikan rasa duka cita dan menyerahkan bantuan.
Setelah itu, Wali Kota Banjarmasin juga mengunjungi Pemerintah Kabupaten Donggala dan bertemu Sekda setempat untuk menyampaikan hal yang sama dari masyarakat Kota Banjarmasin.
"Kalau bantuan dana yang dibawa pak Wali Kota dari ASN dan masyarakat Kota Banjarmasin sekitar sebesar Rp340 juta, selain itu ada bantuan lain seperti sembako beberapa kontener," tutur salah seorang pegawai Humas pemkot Banjarmasin Chandra saat dihubungi Antara, Jumat.
Selain itu, Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina juga mengunjungi perkumpulan warga Banjar yang tinggal di Palu.
"Beliau memberikan semangat dan dukungan untuk warga Banjar di sana, di mana warga Banjar di Banjarmasin akan selalu bersama mereka," tuturnya.
Saat berada di Palu, Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina juga mengunjungi wilayah-wilayah yang terdampak parah gempa, salah satunya Desa Petobo yang "hilang" akibat gempa itu.
Sekitar 744 rumah di Desa Petobo tiba-tiba ditelan bumi, di mana lumpur besar meratakan desa yang dihuni puluhan ribuan jiwa tersebut.
"Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina menyatakan, Banjarmasin akan selalu memberikan dukungan untuk pemulihan kota Palu-Donggala, ini sebagai rasa persaudaraan kita sesama anak bangsa," tuturnya.
Di saat kunjungan di sana, Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina yang ditemani Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Totok Agus Daryanto ke lembaga pendidikan Yayasan Al-Azhar Mandiri, Palu.
Meski tidak memiliki gedung pendidikan lagi, sekitar 600 siswanya tetap melaksanakan belajar di tenda darurat.
