"Hingga akhir Agustus cakupan Imunisasi MR baru sekitar 12 persen atau sekitar 7000-an anak dari 64.500 anak yang ditarget," ujar Kadinkes HSU Agus Fidliansyah di Amuntai, Kamis.
Agus mengatakan, target 50% seharusnya tercapai diakhir Agustus, namun akibat adanya persoalan status halal-haram vaksin Rubella menyebabkan sebagian orang tua masih takut membiarkan anaknya untuk disuntik vaksin.
Selain itu, Agus memperkirakan masyarakat masih banyak yang belum memahami betul manfaat Imunisasi MR dan tidak menganggapnya sebagai kegawatdaruratan.
Agus berharap kelompok kerja (Pokja) MR yang terdiri atas gabungan lintas sektoral seperti Dinkes, Kemenag, Rumah Sakit, Dinas Kominfo, Pemda, Dinas Pendidikan, MUI dan lainnya tetap melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mengerti manfaat Imunisasi MR.
Dinas Kesehatan bekerja sama dengan pihak Rumah Sakit Pambalah Batung Amuntai juga melakukan kegiatan Imunisasi MR bagi para karyawan rumah sakit yang memiliki anak untuk di Imunisasi.
