Marabahan, (Antaranews Kalsel)-Wakil Bupati Barito Kuala, Kalimantan Selatan H Rahmadian Noor bersama petani Desa Karya Maju Kecamatan Marabahan, Kabupaten Barito Kuala panen jagung hibrida seluas 10 hektare.
“Dari ubinan panen kali ini menghasilan 9,9 ton jagung kering panen per hektare atau 5,9 ton jagung kering giling per hektare,” ujar Plt Sekretaris Dinas Pertanian TPH Barito Kuala M Arsyad, di Marabahan, Rabu (11/7).
Menurut dia, keberhasilan tersebut tentu memberi kebahagian bagi petani, walaupun untuk capaian masih jauh dari yang yang ditargetkan.
Dijelaskannya, 2018 Barito Kuala (Batola) mendapatkan target tanam jagung seluas 2.590 hektare, sedangkan terialisasi baru sekitar 448 hektare atau 17 persen.
Kendala yang terjadi, sebut Kabid Pertanian Batola, keterbatasan lahan tipe B dan C atau lahan yang cocok budidaya jagung dan belum meratanya minat petani dalam memanfaatkan lahan sawahnya untuk budidaya jagung setelah panen di musim kemarau.
Selain jagung, jelas dia, Batola juga punya target cukup besar untuk pengembangan budidaya kedelai melalui pola tanam tumpang sari.
Pada tahun 2018, sebutnya, Batola diharapkan bisa mendukung program pemerintah swasembada kedelai agar Indonesia tidak impor lagi jagung dan kedelai.
Terpisah, Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor mengharapkan, dukungan dan kesadaran para petani dalam penggalakan pertanian termasuk jagung dan kedelai.
Karena selain menunjang program pemerintah, terang dia, juga bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian sendiri.
Lebih lanjut dia mengemukakan, berbagai program telah dilakukan pemerintah dalam mendorong petani, begitu pula budidaya jagung pemerintah pusat memberikan 15 kilogram bibit dan 50 kilogram pupuk per hektare.
Sementara bagi Kabupaten Batola sendiri, tutur mantan anggota DPRD Batola itu, selain merencanakan memberikan bantuan pupuk bersubsidi tanpa bunga seperti, pertanian padi juga akan memperhatikan kebutuhan lainnya.
Dalam mendukung budidaya jagung bagi petani Desa Karya Maju, wabup berjanji, akan melakukan pengerasan jalan di kawasan pertanian setempat serta jalan antara SP2 dan SP1.
Terhadap para aparatur terkait seperti pihak Distan TPH, petugas penyuluh, PUPT, Gapoktan, termasuk para kades, Wabup minta, peran aktifnya dalam mengawal dan mendorong petani agar pertanian bisa terlaksana sesuai yang diharapkan.
“Saya mengajak kepada seluruh stakeholders terkait mari kita bersama-sama menggalakan pertanian agar program-program yang direncanakan dapat terwujud sesuai rencana diharapkan,” tandasnya.
Petani Batola panen jagung hibrida 10 hektare
Jumat, 13 Juli 2018 15:49 WIB
Dari ubinan panen kali ini menghasilan 9,9 ton jagung kering panen per hektare atau 5,9 ton jagung kering giling per hektare,