Ketua PKK dan Walikota Kunjungi Pasar Wadai

Ketua PKK Siti Wasilah dan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina serta pejabat Pemkot lainnya melakukan kunjungan ke Pasar Wadai Ramadhan yang berada di depan balaikota (Antaranews Kalsel/Humas/Hasan Z)

Pasar Ramadan tahun ini lebih baik dari tahun lalu, Pasar Ramadan sekarang ini lebih ramai, lebih tertata dan lebih bagus lagi, tolong jaga kebersihannya, karena orang Banjar itu cinta dengan kebersihan

Banjarmasin (Antaranews Kalsel) – Ketua TP PKK Kota Banjarmasin Hj Siti Wasilah bersama Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina dan sejumlah pejabat lingkup Pemko Banjarmasin, hari Selasa (22/05) mengunjungi Pasar Wadai Ramadan di kawasan Siring Balai Kota Banjarmasin.

Dalam kesempatan tersebut, H Ibnu Sina menyatakan, keberadaan pasar yang saban tahun hadir menyemarakan bulan suci ramadan itu, di tahun ini terlihat lebih rapi dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Makanya, dihadapan ribuan pengunjung pasar tersebut, orang nomor satu di kota seribu sungai ini mengajak, seluruh pedagang dan masyarakat yang mengunjungi pasar tersebut untuk selalu menjaga kebersihan.

“Pasar Ramadan tahun ini lebih baik dari tahun lalu, Pasar Ramadan sekarang ini lebih ramai, lebih tertata dan lebih bagus lagi, tolong jaga kebersihannya, karena orang Banjar itu cinta dengan kebersihan,” ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga mengajak pengunjung pasar tersebut untuk selalu menjaga ketertiban dan keamanan.

Sekedar mengingatkan, tepat masuki awal bulan Ramadan yangjatuh pada tanggal 17 Mei 2018 lalu, Pemko Banjarmasin membuka secara resmi kegiatan Pasar Wadai Ramadan yang terlatak di kawasan Siring Balai Kota Banjarmasin.

Untuk tahun ini, pedagang yang mengikuti event tahun itu terdiri dari stand pedagang kuliner sebanyak 150 unit, stand UKM 26 unit, stand paguyuban 100 unit dan stand koperasi 4 unit.

Saat pembukaan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor melalui Sekda Kota Banjarmasin H Abdul Haris Makkie berharap, di pasar tersebut dapat menampilkan makanan asli Kalsel khususnya Kota Banjarmasin, yang saat ini keberadaannya hampir tidak pernah ditemukan lagi, selain saat moment bulan Ramadan.
Dengan tampilnya makanan khas tersebut, maka keberadaan pasar tersebut, selain untuk menghidangkan makanan untuk berbuka puasa, juga bisa ikut melestarikan kasanah kuliner khas kota seribu sungai.