Peresmian pembangkit listrik tanaga uap di Asam-Asam Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan unit III belum menjamin daerah kaya tambang ini bebas atau aman dari pemadaman bergilir.
General Manager PT PLN Kalsel dan Kalimantan Tengah Yuddy Setyo Wicaksono di Asam-Asam Pelaihari, Kamis, usai peresmian pemanfaatan PLTU Asam-Asam unit III, mengatakan, kendati unit tiga telah masuk jaringan, namun cadangan listrik Kalsel belum aman karena masih di bawah n-1.
Maksud dari n-1, kata dia, adalah cadangan listrik yang ada masih dibawah daya terbesar dari pembangkit yang ada. Misalnya di Kalsel pembangkit terbesar adalah PLTU Asa-Asam yaitu 65 megawatt.
Dengan demikian, cadangan listrik yang aman untuk wilayah Kalsel dan Kalteng minimal adalah diatas 65 megawatt, dengan maksud pada saat terjadi perbaikan atau gangguan pembangkit yang terbesar tersebut, langsung bisa tergantikan dengan cadangan yang ada.
"Jadi kita tetap tidak berani menjamin bahwa listrik Kalsel dan Kalteng aman dari pemadaman, karena berbagai faktor dan kendala antara lain kendala alam," katanya.
Bahkan pada saat daya telah mencukupi pun, PLN tidak bisa menjamin Kalsel dan Kalteng bebas dari pemadaman, karena cuaca di daerah ini juga menjadi faktor penentu kelancaran distribusi listrik.
Saat ini, kata dia, beban puncak daya listrik untuk wilayah Kalsel dan Kalteng adalah 320 megawatt sementara daya yang dimiliki PT PLN dan dari sewa kepada pihak ketiga maupun beli ke perusahaan swasta sebesar 326 megawatt.
Artinya, cadangan yang diminiki masih cukup minim dibanding kebutuhan yang harus dipenuhi oleh PT PLN.
Namun demikian, kata dia, pihaknya akan terus memperjuangkan wilayah Kalimantan menjadi daerah lumbung energi dengan segera beroperasionalnya PLTU Asam-Asam unit IV pada akhir 2012, dan dilanjutkan dengan pembangunan pembangkit PLTU Asam-Asam unit 5,6 dan 7.
"Kita bertekad, akan membalik keadaan yang saat ini adalah pertumbuhan ekonomi lebih cepat dibanding energi listrik, kedepan energi listrik akan tumbuh lebih cepat dibanding pertumbuhan ekonomi," katanya.
Perbandingannya, bila pertumbuhan ekonomi mencapai tujuh persen, maka pertumbuhan cadangan listrik tidak boleh kurang dari 10 persen, demikian seterusnya.
Gubernur Kalsel Rudy Ariffin mengatakan, menyambut gembira selesainya pembangunan PLTU unit tiga dan segera menyusul unit empat.
"Ini merupakan kabar yang sangat dinantikan oleh masyarakat Kalsel maupun pemerintah daerah, karena kekurangan pasokan listrik tidak hanya membuat masyarakat rugi tetapi juga membuat pertumbuhan indsutri terganggu," katanya.
Ke depan, kata dia, pemerintah daerah maupun DPRD dan pihak terkait, siap membantu menyelesaikan segala kendala yang dihadapi PLN untuk mewujudkan dan menyelesaian pembangunan pembangkit menuju Kalsel "merdeka" listrik atau bebas dari kekurangan pasokan energi.
Pembangunan PLTU Asam-Asam unit III dan IV yang dibangun oleh kontraktor utama PT Wijaya Karya sempat tertunda hingga beberapa saat karena terkendala teknis antara lain struktur tanah yang tidak sama dengan daerah lain, dan kendala teknis lainnya./B/C
Kalsel Belum Aman Dari Pemadaman
Jumat, 20 April 2012 7:34 WIB