Tanjung,(Antaranews Kalsel)-Unit Pelaksana Teknis Balai Benih Ikan Kambitin, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, melakukan uji coba pengembangan ikan lokal dengan teknologi bioflok.
Kepala UPT BBI Kambitin Elzan Fiqri di Tanjung, Kamis, mengatakan jenis ikan lokal yang dikembangkan dengan teknologi bioflok, yakni ikan sepat siam dan papuyu (betok).
"Dengan teknologi bioflok biaya produksi bisa diminimalkan karena kebutuhan pakan bisa dikurangi," jelas Elzan.
Melalui sistem bioflok, katanya, mampu membuat jenis makanan alami untuk ikan karena bioflok sendiri bersumber dari limbah budi daya berupa gumpalan kecil (Floc).
UPT BBI sendiri membuat 10 kolam untuk uji coba pengembangan ikan lokal dengan teknologi bioflok, katanya.
Sebelumnya warga Desa Mantuil Kecamatan Muara Harus yang tergabung dalam kelompok perikanan berhasil mengembangkan ikan patin melalui teknologi bioflok.
Kepala Desa Mantuil Husni mengatakan penerapan teknologi yang memanfaatkan aktivitas mikroorganisme pembentuk flok ini merupakan bantuan program CSR PT Adaro Indonesia.
Bantuan program CSR untuk budi daya ikan patin melalui teknologi bioflok mulai tahun 2016 dan tiga anggota kelompok perikanan telah mengikuti pelatihan.
Husni mengungkapkan budi daya ikan dengan sistem bioflok mampu menekan tingkat kematian bibit ikan.