Banjarbaru (ANTARA) - PT PLN (Persero) melalui program electrifying marine hingga akhir 2024 sukses menghadirkan listrik 2.505 gigawatt hour (GWh) bagi 49.174 pelanggan pada sektor perikanan dan kelautan di seluruh tanah air dengan jumlah pelanggan yang memanfaatkan program bertambah sebanyak 4.935 pelanggan dengan pemakaian konsumsi listrik sebesar 47,32 GWh.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo melalui keterangan tertulis Humas PT PLN Unit Induk Distribusi Kalselteng di Kota Banjarbaru, Ahad menegaskan komitmen PLN untuk memberikan pelayanan listrik terbaik bagi seluruh pelanggan di tanah air termasuk sektor kelautan dan sektor perikanan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca juga: PLN UID Kalselteng gelar donor darah peringati Bulan K3 Nasional
"Melalui program Electrifying Marine kami mendorong produktivitas dari penghematan pelaku usaha bidang perikanan dan mengoptimalkan aktivitas pelabuhan. Program ini juga mendorong mereka untuk mengubah bisnis menjadi lebih ramah lingkungan," ujar Darmawan.
Darmawan mengatakan, program itu dilakukan untuk mendukung Creating Shared Value (CSV) bagi masyarakat sehingga diharapkan akan berdampak bagi peningkatan produktivitas dan efisiensi pelaku usaha sektor perikanan dan kelautan.
Selain itu, melalui program itu pelanggan semakin dimudahkan dengan ketersediaan listrik PLN yang stabil dan lebih murah dibanding menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Lewat program electrifying marine itu, pelaku usaha di sektor perikanan bisa beralih menggunakan listrik sehingga lebih murah dan produktif. Selain itu, listrik lebih rendah emisi dibanding BBM sehingga lebih ramah lingkungan," ucap Darmawan.
Dikatakan, PLN berkomitmen terus meningkatkan program Electrifying Marine melalui kolaborasi dengan seluruh stakeholder dari lembaga hingga pemerintah sehingga dapat memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.
Baca juga: PLN siap sukseskan program Makan Bergizi Gratis, pastikan kelistrikan andal

"Semoga program bisa bermanfaat bagi masyarakat, sehingga akan berdampak juga bagi peningkatan kesejahteraan, menumbuhkan kemandirian ekonomi, dan membangun pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tutur Darmawan.
Diketahui, program Electrifying Marine merupakan layanan PLN untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan listrik terhadap pelanggan pada sektor kelautan dan perikanan di seluruh wilayah Indonesia.
Cakupan layanan meliputi kebutuhan listrik kapal saat sandar di Pelabuhan, mini "coldstorage" serta kebutuhan tenaga listrik lain pada lokasi dermaga, pelabuhan, lokasi Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan Tempat Pelanggan Ikan (TPI) di seluruh Indonesia.
Baca juga: PLN installs EV-charging station at Sultan Suriansyah Hospital Banjarmasin
Dampak positif program, terbukti mampu meningkatkan efisiensi pada sektor perikanan dan dirasakan oleh Hutagalung, salah seorang pemilik kapal nelayan di TPI Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah sejak bulan Juli 2024.
Menurut Hutagalung, sebelum adanya Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) dari PLN, proses bongkar muat ikan membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam dengan menyalakan mesin kapal sehingga memerlukan penggunaan bahan bakar untuk penerangan.
"Setelah menggunakannya ALMA, kami tidak perlu menyalakan mesin karena tinggal colok saja untuk penerangan kapal selama proses bongkar muat ikan sehingga dapat menekan biaya operasional untuk membeli bahan bakar. Penggunaan ini terbukti dapat menurunkan biaya operasional hingga 70 persen," kata Hutagalung.
Dukungan terhadap program itu juga disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat Lalu M. Faozal yang mengatakan, Electrifying Marine berdampak positif bagi lingkungan dan perekonomian usaha masyarakat di wilayahnya.
"Kami mendorong kemudahan pelayanan bagi masyarakat apalagi terbukti dalam penggunaannya menimbulkan dampak yang positif, baik dari sisi lingkungan maupun dari biaya operasional. Pemerintah akan mendorong lebih baik lagi dan sekarang menjadi tugas bersama untuk memasilitasi," katanya.
Baca juga: Dukung tranformasi pertanian modern, PLN raih 53.539 pelanggan baru sepanjang 2024