Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Anggota Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalimantan Selatan Misri Syarkawi mengharapkan, agar pihak terkait di provinsinya mempersiapan lebih matang lagi untuk pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tahun 2018.
"Pada prinsipnya kita sependapat dan mendukung UNBK, tetapi untuk itu perlu persiapan yang lebih matang agar tidak menimbulkan permasalahan, baik dalam pelaksanaan maupun pascaujian tersebut," ujarnya di Banjarmasin, Selasa.
"Kita tidak mengingingkan tujuan UNBK yang baik itu justru sebaliknya atau menjadi bumerang," lanjut alumnus Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin bergelar dokterandus itu.
Oleh sebab itu, perlu persiapan sebaik-baiknya untuk pelaksanaan UNBK dalam berbagai aspek, antara lain mengenai sumber daya manusia (SDM), baik dari pihak sekolah maupun peserta didik yang mengikuti ujian tersebut.
Selain itu, peralatan komputer, hubungan internet serta ketersediaan/stabilitas aliran listrik, tutur wakil rakyat dari Partai Golkar asal daerah pemilihan Kalsel VII/Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) tersebut.
"Kalau memang belum betul-betul siap, jangan paksakan UNBK tersebut, karena hasil bisa tidak maksimal atau kurang menggembirakan," ujar mantan Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Kalimantan itu.
"Jadi UNBK itu harus pada sekolah yang betul-betul siap dalam segala aspek. Sedangkan bagi belum siap biar ujian nasional (UN) dengan cara terdahulu dengan sistem menulis pada lembaran kerja," lanjut mantan redaktor senior Harian Umum Kalimantan Post tersebut.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu mengenai soal atau lembar jawaban jangan sampai salah atau tertukar dan kurang, karena mempengerahui kesiapan peserta UN, demikian Misri Syarkawie.
Pada kesempatan terpisah dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel serta Kementerian Agama (Kemenang) provinsi setempat akan melaksanakan UNBK 2018, seperti Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta Madrasah Aliyah (MA).
Mereka berharap, baik pelaksanaan maupun hasil UNBK 2018 lebih baik atau minimal tidak mengalami penurunan dari 2017 dan tahun-tahun sebelumnya, karena sosialisasi dan persiapannya sudah relatif lama.
Selain itu, mereka berharap stabilitas aliran listrik tetap terjaga serta jaringan internet pada 13 kabupaten/kota di Kalsel tidak ada gangguan saat pelaksanaan UNBK 2018.