• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News kalsel
Kamis, 7 Agustus 2025
Antara News kalsel
Antara News kalsel
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Tengah
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Pariwisata & Lingkungan Hidup
    • Dishut Kalsel ajak cintai hutan melalui Si HH Kehutan dan Trainforestee

      Dishut Kalsel ajak cintai hutan melalui Si HH Kehutan dan Trainforestee

      Senin, 4 Agustus 2025 23:11

      Kalsel pulihkan fungsi ekologis hutan kritis melalui pola kemitraan

      Kalsel pulihkan fungsi ekologis hutan kritis melalui pola kemitraan

      Kamis, 24 Juli 2025 18:12

      Geopark Meratus ditekankan harus sejahterakan warga

      Geopark Meratus ditekankan harus sejahterakan warga

      Sabtu, 19 Juli 2025 17:03

      Tapak habitat Bekantan Pulau Curiak bagian dari Geopark Meratus

      Tapak habitat Bekantan Pulau Curiak bagian dari Geopark Meratus

      Sabtu, 12 Juli 2025 9:38

      Kalsel bentuk UPTD kelola 179 ribu hektare kawasan konservasi laut

      Kalsel bentuk UPTD kelola 179 ribu hektare kawasan konservasi laut

      Senin, 30 Juni 2025 19:37

  • Nasional
    • Menteri Imigrasi cek dugaan 2 eks tentara Israel kelola vila di Bali

      Menteri Imigrasi cek dugaan 2 eks tentara Israel kelola vila di Bali

      Kamis, 7 Agustus 2025 0:16

      Mensos: Dana bansos nganggur di bank akan ditarik kembali

      Mensos: Dana bansos nganggur di bank akan ditarik kembali

      Rabu, 6 Agustus 2025 22:52

      Mendukbangga: MBG telah jangkau 49 persen ibu hamil dan balita

      Mendukbangga: MBG telah jangkau 49 persen ibu hamil dan balita

      Rabu, 6 Agustus 2025 14:48

      Pertamina: Kecepatan nozzle tak pengaruhi takaran BBM

      Pertamina: Kecepatan nozzle tak pengaruhi takaran BBM

      Rabu, 6 Agustus 2025 14:36

      Turun Rp9.000, emas Antam hari ini Rp1,950 juta per gram

      Turun Rp9.000, emas Antam hari ini Rp1,950 juta per gram

      Rabu, 6 Agustus 2025 12:41

  • Seputar Kalsel
    • Pemprov Kalsel
    • Kotabaru
    • DPRD Kotabaru
    • Tanah Bumbu
    • Hulu Sungai Utara
    • Hulu Sungai Selatan
    • Hulu Sungai Tengah
    • Balangan
    • Tanah Laut
    • Yayasan Amanah Bangun Negeri
    • Banjarbaru
    • DPRD Kalsel
    • Tapin
    • Barito Kuala
    • DPRD Balangan
    • Banjar
    • Banjarmasin
    • Tabalong
    • Umum
    • Olahraga
      • Empat negara pastikan berlaga di Piala Kemerdekaan 2025

        Empat negara pastikan berlaga di Piala Kemerdekaan 2025

        Rabu, 6 Agustus 2025 22:14

        Alasan FIFA belum izinkan suporter away di Super League

        Alasan FIFA belum izinkan suporter away di Super League

        Rabu, 6 Agustus 2025 21:44

        Piala Kemerdekaan, bekal timnas ke Piala Dunia U-17

        Piala Kemerdekaan, bekal timnas ke Piala Dunia U-17

        Selasa, 5 Agustus 2025 20:55

        Veddriq bidik emas di World Games 2025

        Veddriq bidik emas di World Games 2025

        Senin, 4 Agustus 2025 12:59

        SEA V League 2025 - Thailand juara, Indonesia juru kunci

        SEA V League 2025 - Thailand juara, Indonesia juru kunci

        Senin, 4 Agustus 2025 6:03

    • Pendidikan
        • Berita ULM
        • POLIBAN BANJARMASIN
        ULM cetak 18 dokter gigi, dorong pengabdian ke daerah asal

        ULM cetak 18 dokter gigi, dorong pengabdian ke daerah asal

        Selasa, 5 Agustus 2025 21:01

        ULM bantu pelaku Usaha Muda Kalsel naik kelas secara digital

        ULM bantu pelaku Usaha Muda Kalsel naik kelas secara digital

        Senin, 4 Agustus 2025 23:09

        ULM miliki program Magister Farmasi dukung pembangunan kesehatan Kalsel

        ULM miliki program Magister Farmasi dukung pembangunan kesehatan Kalsel

        Minggu, 3 Agustus 2025 21:49

        Kebakaran ULM dianalisa Puslabfor Mabes Polri Cabang Surabaya

        Kebakaran ULM dianalisa Puslabfor Mabes Polri Cabang Surabaya

        Jumat, 1 Agustus 2025 21:51

        Poliban tuan rumah Lomba Kreativitas Pemuda HUT Kalsel 2025

        Poliban tuan rumah Lomba Kreativitas Pemuda HUT Kalsel 2025

        Rabu, 6 Agustus 2025 18:10

        Poliban gandeng TNI latih disiplin dan bela negara mahasiswa baru

        Poliban gandeng TNI latih disiplin dan bela negara mahasiswa baru

        Senin, 4 Agustus 2025 16:29

        Poliban sukses jadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi DJPb Kalsel

        Poliban sukses jadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi DJPb Kalsel

        Jumat, 1 Agustus 2025 13:48

        Poliban perkenalkan 1.645 mahasiswa baru angkatan 2025

        Poliban perkenalkan 1.645 mahasiswa baru angkatan 2025

        Kamis, 31 Juli 2025 20:17

    • English News
      • Banjarbaru harvests 472 kg quality corn and chilies

        Banjarbaru harvests 472 kg quality corn and chilies

        Kamis, 7 Agustus 2025 1:15

        Fish consumption in South Kalimantan exceeding national average

        Fish consumption in South Kalimantan exceeding national average

        Rabu, 6 Agustus 2025 23:40

        BMKG warns waves in Kotabaru waters reaching 2.5 meters

        BMKG warns waves in Kotabaru waters reaching 2.5 meters

        Rabu, 6 Agustus 2025 7:03

        Tapin strenghtens collaboration to address social inequality

        Tapin strenghtens collaboration to address social inequality

        Senin, 4 Agustus 2025 22:34

        Improving family quality main foundation of regional development: Kotabaru

        Improving family quality main foundation of regional development: Kotabaru

        Senin, 4 Agustus 2025 21:18

    • Infografik
    • Foto
      • KRI Hiu 634 berlayar jalankan misi ERB 2025 di wilayah 3T

        KRI Hiu 634 berlayar jalankan misi ERB 2025 di wilayah 3T

        Rabu, 6 Agustus 2025 17:36

        Warga Difabel ikuti rapat paripurna di DPRD Banjarbaru

        Warga Difabel ikuti rapat paripurna di DPRD Banjarbaru

        Minggu, 3 Agustus 2025 19:01

        Anggota DPRD Balangan hadiri acara adat Mesiwah Pare Gumboh

        Anggota DPRD Balangan hadiri acara adat Mesiwah Pare Gumboh

        Rabu, 30 Juli 2025 15:43

        DPRD Balangan gelar RDPU bahas beasiswa ke luar negeri

        DPRD Balangan gelar RDPU bahas beasiswa ke luar negeri

        Rabu, 30 Juli 2025 13:33

        PLN Kalselteng wujudkan listrik di wilayah 3T melalui SuperSUN

        PLN Kalselteng wujudkan listrik di wilayah 3T melalui SuperSUN

        Selasa, 29 Juli 2025 21:31

    • Video
      • Jangkau wilayah 3T, Ekspedisi Rupiah Berdaulat bawa miliaran rupiah

        Jangkau wilayah 3T, Ekspedisi Rupiah Berdaulat bawa miliaran rupiah

        Rabu, 6 Agustus 2025 16:59

        Kalsel tingkatkan konsumsi ikan melalui lomba masak

        Kalsel tingkatkan konsumsi ikan melalui lomba masak

        Selasa, 5 Agustus 2025 19:27

        Gubernur Kalsel tetapkan status siaga darurat karhutla

        Gubernur Kalsel tetapkan status siaga darurat karhutla

        Senin, 4 Agustus 2025 20:05

        Pemprov Kalsel gelar simulasi penanganan gempa bumi di Banjarbaru

        Pemprov Kalsel gelar simulasi penanganan gempa bumi di Banjarbaru

        Rabu, 30 Juli 2025 19:00

        Perbaikan gizi dan sanitasi jadi fokus Kalsel turunkan angka stunting

        Perbaikan gizi dan sanitasi jadi fokus Kalsel turunkan angka stunting

        Selasa, 29 Juli 2025 21:35

    Menguak Tanaman Lokal Kalsel Yang Mulai Langka

    Senin, 20 November 2017 6:50 WIB

    Menguak Tanaman Lokal Kalsel Yang Mulai Langka

    Penanaman bibit pohon kasturi (manggo fera delmy).(Foto Antara/humas/herry murdy/e)

    Kalimantan Selatan tempo dahulu atau hingga 1960-an banyak terdapat tanaman ataupun pepohonan yang kini mulai langka, bahkan terancam punah.

    Oleh karena itu, tidak mengherankan atau bukan hal mustahil kalau generasi kini urang Banjar Kalimantan Selatan (Kalsel) yang tersebar di 13 kabupaten/kota tak mengenal lagi tanaman/pepohonan lokal yang hidup masa lalu.

    Begitu pula, generasi urang Banjar Kalsel di perantuan, apalagi tidak/belum pernah menengok kampung leluhur, bukan hal yang aneh jika mereka juga tak mengenal tanaman/pepohonan lokal Kalsel.

    Beragam tanaman/pepohonan lokal dari berbagai jenis atau kelompok hortikultura, seperti asam-asaman (sejenis keluarga mangga), famili durian, dan famili graminy (termasuk padi-padian dan tebu-tebuan).

    Kelangkaan itu, antara lain, karena perambahan hutan dan aktivis pemegang hak pengusahaan hutan (HPH) yang melakukan tanpa mengindahkan kelestarian lingkungan hidup lainnya, serta hampir tidak ada budi daya/pemuliaan jenis tanaman pepohonan tersebut.

    Selain itu, pengaruh globalisasi dan faktor lain, seperti perubahan musim yang sulit diprediksi seiring dengan berubahnya ozon serta serangan hama dan penyakit tanaman sehingga tanaman/pepohonan tersebut mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

    Tanaman/pepohonan lokal Kalsel yang mengalami kelangkaan atau terancam punah itu bukan cuma belasan jenis, tetapi bisa mencapai puluhan jika tidak ada budidaya atau pemuliaan kembali.

    Anggota DPRD Provinsi Kalsel berharap tanaman/pepohonan lokal provinsi setempat yang sudah langka tersebut jangan sampai punah karena merupakan kekayaan sumber daya hayati.

    Harapan anggota DPRD provinsi itu, antara lain, dari Suwardi Sarlan asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kalsel V (Kabupaten Hulu Sungai Utara, Balangan, dan Kabupaten Tabalong) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

    Selain itu, anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalsel yang juga membidangi lingkungan hidup, Riswandi dari Pertai Keadilan Sejahtera (PKS) asal Dapil Kalsel IV (Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah).

    Kedua wakil rakyat "Banua Anam" Kalsel yang melputi Tapin, HSS, HST, HSU, Balangan, dan Tabalong itu berharap agar Kebun Raya Banua mengambil peran dalam melestarikan tanaman/pepohonan lokal yang langka atau terancam punah tersebut.

    Walau mungkin di seantero Kalsel tanaman/pepohonan lokal tersebut sudah tiada, Kebun Raya Banua di Banjarbaru (35 kilometer utara Banjarmasin) masih ada sehingga generasi urang Banjar dan orang lain pun akan bisa mengenal, kata anggota legislatif itu.

    Asam-Asaman

    Tanaman/pohon lokal Kalsel berupa asam-asaman, buah-buahan yang masuk keluarga mangga yang bentuk dan rasa yang berbeda pada tempo dahulu (hingga 1960-an) tercatat sekurangnya 11 jenis. Kini, di antaranya sudah langka.

    Buah asam-asaman lokal Kalsel tersebut, yaitu asam hurang, asam pauh, rawa-rawa, landur, kasturi (manggo fera delmy) hambawang (embacang), hambawang putaran, tandui, kulipisan/asam buluh, kuini, dan hampalam (empalam).

    Dari 11 jenis pohon asam-asaman lokal Kalsel yang kini terkadang masih terlihat buahnya kendati sulit menemukan di pasaran, antara lain, hambawang dan hambawang putaran serta tandui yang terancam punah karena pertumbuhan yang kurang.

    Memang hampalam ada semacam pengganti, yaitu mangga empalam, tetapi tidak sama dengan buah hampalam tempo dahulu yang ketika masak aromanya jauh lebih harum dari mangga empalam.

    Sejumlah asam-asaman lokal Kalsel tersebut yang paling terasa asam, yaitu buah tandui, walaupun sudah terlampau masah (ranum), sementara jenis asam-asaman lain kalau sudah ranum masih ada terasa manis/manis kecut.

    Asam-asaman lokal Kalsel itu juga hampir semua tumbuh dan berkembang di dataran tinggi atau kawasan pegunungan.

    Oleh karena itu, ada pepatah "asam di gunung, garam di laut bertemu dalam belanga" dan pepatah ini bukan cuma banyak yang lupa, melainkan juga tidak mengetahui.


    Padi

    Petani Kalsel tempo dahulu, seperti di daerah hulu sungai atau "Banua Anam" provinsi tersebut, banyak mengenal varietas padi lokal yang musim tanam atau masa panen sekali dalam setahun.

    Beberapa varietas padi lokal Kalsel di daerah pahuluan (Banua Anam) untuk lahan basah/sawah, antara lain, jenis pandak, pandak landu, marampiau, siam, dan lahan kering (tugal/tegalan) si buyung.

    Selain itu, jenis ketan (lakatan), antara lain, ketan biasa, ketan marampiau, dan ketan hitam.

    Namun, seiring dengan perkembangan waktu dan teknologi pertanian, petani Banua Anam Kalsel mulai meninggalkan varietas lokal dan beralih menggunakan varietas unggul baru (VUB) sejak 1970-an yang bisa memperpendek masa tunggu panen, yaitu PB5 dan PB8.

    Beberapa tahun belakangan petani hulu sungai Kalsel, PB5 dan PB8 sudah lama mereka tinggalkan, berganti dengan varietas terbaru, antara lain, IR 42, Ciherang, Kaboijo yang bisa panen dua kali dalam setahun dengan tingkat produktivitas lebih tinggi lagi.

    Di samping itu, di daerah Banjar kuala, seperti pertani Kabupaten Barito Kuala (Batola), Tanah Laut (Tala), dan Kabupaten Banjar masih banyak menggunakan varietas lokal yang masa panen tetap sekali dalam setahun, antara lain, siam unus, siam mayang, siam mutiara, dan karandukuh.

    Menghilangnya atau tak digunakan lagi varietas lokal di daerah hulu sungai Kalsel karena, antara lain, rentan/mudah serangan hama dan penyakit, serta tingkat produktivitas rendah bila dibandingkan dengan VUB.


    Tebu

    Begitu pula Kalsel tempo dahulu, terutama di daerah Banua Anam, terdapat banyak jenis tebu (manisan, sebutan urang daerah hulu sungai), antara lain, manisan habang (merah) biasa dan manisan habang gasan (buat) pengobatan orang berak darah.

    Manisan kuning (kulit batangnya berwarna kuning) dan manisan katingan (warna kulit/batangnya juga kuning) tetap rasa lebih manis dari manisan kuning biasa.

    Selain itu, manisan batung/betung, yaitu batangnya besar berwarna agak kecokelat-cokelatan bercampur kehijau-hijauan, seperti bambu betung.

    Sejumlah jenis manisan lokal Kalsel tersebut yang ada manisan kuning, manisan habang biasa, serta belakangan berkembang tanaman tebu gula seiring dengan keberadaan perkebunan besar tebu dan pabrik gula Pelaihari Tala pada tahun 1980-an.

    Dari sejumlah tebu (bahasa daerah Banjar Kalsel menyebutnya tabu) ada satu jenis "tabu salah", yaitu tanaman tersebut bukan golongan tebu, melainkan batang menyerupai tebu. Itulah sebabnya disebut tabu salah karena memang bukan tebu.

    Tetap tabu salah tersebut selain bisa bertahan lama dapat dijadikan "dadaian" (sampiran untuk menjemur pakaian), juga sebagian masyarakat Banjar Kalsel menganggap mempunyai "manna" (kekuatan gaib/magis), yaitu sebagai penangkal kejahatan.

    Oleh sebab itu, ada yang meletakan tabu salah di atas pintu agar perbuatan jahat tidak bisa masuk rumah. Itulah keyakinan mereka. Wallahualam bissawab.

    Tabu salah yang hingga 1960-an masih banyak ditemukan di Kalsel, dalam belakangan ini sulit mendapatkan, kecuali mungkin dengan komunitas masyarakat terasing (Suku Dayak), salah satu penduduk asli setempat.


    Tanaman Lain

    Selain buah durian khas Kalsel yang beberapa jenis telah tiada, juga banyak tanaman/pepohonan lokal yang langka dan terancam punah di "Bumi Perjuangan Pangeran Antasari" ini, antara lain, maritam (rambutan hutan) dan rukam (pohonya berduri).

    Oleh karena itu, ada peribahasa daerah Banjar Kalsel, yaitu "naik di rukam turun di pinang". Pengertiannya naik sakit turun enak atau seperti pantun dalam bahasa Indonesia; berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.

    Kemudian pohon pinang sindawar (bentuk pohon seperti pinang, tetapi buah terasa asam bisa dipancuk/dibuat rujak), blangkasua/jinalon, dan buah baramban, serta jitaan (pohonnya merambat, buahnya berwarna oren, dan rasanya asam-manis).

    Khusus keluarga durian Kalsel yang terancam punah, antara lain, lahung (berwarna merah), maharawin atau dengan sebutan raja durian hutan, membukanya sulit namun rasa sangat manis.

    Masih banyak lagi tanaman/pepohonan lokal Kalsel langka dan terancam punah yang jika ada pembudidayaan bisa bernilai ekonomi tinggi karena khasiat atau kemanfaatannya, seperti rotan (paikat, sebutan masyarakat Banjar Kalsel) dengan berbagai jenis keluarga tanaman merambat itu.

    Oleh karena itu, buah paikat dan "walatung" (termasuk keluarga rotan, tetapi berbatang besar) belakangan ini hampir tak pernah menemukan sebab belum berbuah sudah "dipagat" (dipotong).

    Seperti pada daerah tertentu, umbut (rebung/batang yang masih muda) walatung menjadi salah satu menu khas (berupa gulai) dalam menyuguhi tamu ketika jamuan makan.

    Oleh sebab itu, secara berkelakar, tamu mendapat suguhan "makan kursi", memakan umbut walatung karena tanaman tersebut sebagai bahan baku membuat kursi.

    Padahal, menurut orang-orang tua tempo dahulu, buah paikat/walatung yang rasanya sepat (kalat) manis itu dapat untuk pengobatan mag dan kencing manis (gula darah).

    Begitu pula umbut walatung, konon sebagai obat sakit pinggang. Sakit pingging di sini bukan karena sesuatu, melainkan secara alami.


    Pewarta: Syamsudin Hasan
    Editor : Imam Hanafi
    COPYRIGHT © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.



    • Whatsapp
    • facebook
    • twitter
    • email
    • pinterest

    Berita Terkait

    Bupati HST beri bantuan bagi korban kebakaran di Pantai Hambawang Barat

    Bupati HST beri bantuan bagi korban kebakaran di Pantai Hambawang Barat

    28 Agustus 2024 22:24

    Polres Hulu Sungai Tengah tangkap pencuri bagian tubuh mayat

    Polres Hulu Sungai Tengah tangkap pencuri bagian tubuh mayat

    13 Juli 2022 15:02

    Siti Nor Sehat sukses raup untung puluhan juta dari anyaman enceng gondok

    Siti Nor Sehat sukses raup untung puluhan juta dari anyaman enceng gondok

    12 September 2021 15:01

    Berkah Idul Adha, Penjual sapi dari HST ini bisa untung setengah miliar lebih

    Berkah Idul Adha, Penjual sapi dari HST ini bisa untung setengah miliar lebih

    13 Juli 2021 23:54

    Dua pelaku pencurian di warung nasi Pantai Hambawang ditangkap di Banjarmasin

    Dua pelaku pencurian di warung nasi Pantai Hambawang ditangkap di Banjarmasin

    27 Maret 2021 19:02

    Pastikan kecukupan sembako, Wabup sambangi Desa Pantai Hambawang dan Antasan Segera

    Pastikan kecukupan sembako, Wabup sambangi Desa Pantai Hambawang dan Antasan Segera

    31 Januari 2021 20:30

    Jualan sabu bulan ramadhan, warga HST ini harus lebaran di tahanan

    Jualan sabu bulan ramadhan, warga HST ini harus lebaran di tahanan

    6 Mei 2020 23:42

    Polres HST berhasil mengamankan 10 paket sabu-sabu di Desa Hapulang

    Polres HST berhasil mengamankan 10 paket sabu-sabu di Desa Hapulang

    9 Oktober 2019 19:01

    Terpopuler

    Harga emas Antam hari ini Rp1,946 juta per gram

    Harga emas Antam hari ini Rp1,946 juta per gram

    Gunung Lewotobi meletus lagi Sabtu dini hari

    Gunung Lewotobi meletus lagi Sabtu dini hari

    Pengemudi mabok tabrak mahasiswa hingga tewas di Banjarmasin

    Pengemudi mabok tabrak mahasiswa hingga tewas di Banjarmasin

    Kontraktor Jembatan Tarungin-Asam Randah Tapin jadi tersangka korupsi

    Kontraktor Jembatan Tarungin-Asam Randah Tapin jadi tersangka korupsi

    Kejari Balangan kembali pulihkan uang negara Rp800 juta pada kasus PT ADCL

    Kejari Balangan kembali pulihkan uang negara Rp800 juta pada kasus PT ADCL

    Top News

    • Mapolres Banjarbaru terbakar, Kapolda Kalsel pastikan situasi terkendali

      Mapolres Banjarbaru terbakar, Kapolda Kalsel pastikan situasi terkendali

      9 jam lalu

    • Gedung SPKT Polres Banjarbaru terbakar

      Gedung SPKT Polres Banjarbaru terbakar

      11 jam lalu

    • KRI Hiu 634 berlayar jalankan misi ERB 2025 di wilayah 3T

      KRI Hiu 634 berlayar jalankan misi ERB 2025 di wilayah 3T

      13 jam lalu

    • 42 api terpantau, HSS tetapkan status darurat karhutla

      42 api terpantau, HSS tetapkan status darurat karhutla

      4 Agustus 2025 21:52

    • Terungkap motif baru kasus pembunuhan di Juai Balangan

      Terungkap motif baru kasus pembunuhan di Juai Balangan

      4 Agustus 2025 18:27

    Antara News kalsel
    kalsel.antaranews.com
    Copyright © 2025
    • Top News
    • Terkini
    • RSS
    • Twitter
    • Facebook
    • Seputar Kalsel
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • English News
    • Ketentuan Penggunaan
    • Tentang Kami
    • Pedoman
    • Kebijakan Privasi
    • BrandA
    • ANTARA Foto
    • Korporat
    • PPID
    • www.antaranews.com
    • Antara Foto
    • IMQ
    • Asianet
    • OANA