Komisi III DPRD Kalimantan Selatan segera menggelar rapat internal untuk membahas masalah alur Sungai Barito, terutama yang berkaitan dengan keselamatan pelayaran.
"Masalah itu segera dibahas terkait banyaknya kecelakaan di alur Barito," kata Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel, HM Rafi'e Muksin dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), di Banjarmasin, Sabtu.
"Sebelum mengundang pihak terkait pengaturan keselamatan pelayaran dan atau lalu lintas angkutan sungai, terlebih dahulu Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi perhubungan, serta pertambangan dan energi, akan menggelar rapat intern," tandasnya.
Mengenai tabrakan KM Kumala dengan kapal tarik yang menarik tongkang, di sekitar buy 3 - 5 ambang Sungai Barito, Jumat pagi (17/2), wakil rakyat dari PPP itu juga menyatakan, turut prihatin atas kejadian tersebut.
Namun anggota DPRD Kalsel dua periode dari PPP itu mengharapkan, dalam penggunaan ambang Sungai Barito agar kapal penumpang mendapat prioritas, terlebih lagi menyangkut nyawa orang banyak.
"Kalau tidak keliru, berdasarkan prosedur tetap (protap) pelayaran, kapal penumpang mendapat prioritas dalam melintas alur ambang Sungai Barito. Protap itu harus dipatuhi, guna keselamatan bersama," demikian Rafi'e Muksin.
Peristiwa tabrakan tersebut sedang dalam penyelidikan pihak Administrator Pelabuhan (Adpel) atau Kesyahbadaran Banjarmasin serta berwajib lain, apakah karena kelalaian ataupun faktor lain.
Kapal jenis roro itu mengangkut 300 lebih penumpang dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Jawa Timur dengan tujuan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
Akibat tabrakan tersebut KM Kumala tak melanjutkan perjalanan dan ratusan penumpangnya berhasil dievakuasi dengan selamat oleh Basarnas, Ditpolair Polda Kalsel, TNI-AL dan lainnya.
Sedangkan kapal tarik yang menarik tongkang batu bara itu berasal dari Kelanis, daerah hulu Sungai Barito atau Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah./shn/D